Selidik Gedung Algemeene, Cagar Budaya Surabaya yang Kini Dijual

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 17 April 2021 | 06:13 WIB
Gedung Algemene atau yang akrab dijuluki 'Gedung Singa' di jantung kota tua Surabaya. Arsiteknya, Hendrik Petrus Berlage, Bapak Arsitektur Modern di Belanda. (Begandring Soerabaia)

Dalam buku itu, Norbruis juga mencatat bahwa rancang bangun Gedung Algemeene itu mulanya didesain oleh arsitek bernama Marius J. Hulswit (1862-1921). Namun proposal desain Hulswit ditolak, sehingga arsitek lain bernama Hendrik Petrus Berlage (1856-1934) ditunjuk sebagai perancangnya.

Desain kedua yang diajukan oleh Marius Hulswit untuk 'De Algemeene' di Surabaya, yang menempati kaveling sempit, 8 Januari 1898. Arsip di buku Obbe Norbruis yang berjudul 'Alweer een sieraad voor de stad: Het werk van Ed. Cuypers en Hulswit-Fermont in Nederlands-Indië 1897-1927'. (Obbe Norbruis)

Berlage adalah seorang arsitek kelas dunia yang karya-karya bangunannya masih kokoh berdiri hingga saat ini dan terus dikagumi banyak orang, termasuk oleh para arsitek masa kini.

"Di dunia arsitektur kan ada nama-nama besar. Salah satu yang dikenal dan diakui dan nggak usah diperdebatkan lagi adalah Hendrik Petrus Berlage," kata Bambang Eryudhawan, arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung yang memiliki perhatian pada bangunan-bangunan tua bersejarah.

Baca Juga: Segepok Uang Melayang-Layang di Kembang Jepun Sejak 1941, Siapa Punya?

Berlage diizinkan untuk membangun di atas petak yang lebih luas, yang memungkinkannya memberi fasad simetris pada 'De Algemeene', yang ia salin pada bagian kanan proposal desain Marius Hulswit. Sumber dari buku Obbe Norbruis yang berjudul 'Alweer een sieraad voor de stad: Het werk van Ed. Cuypers en Hulswit-Fermont in Nederlands-Indië 1897-1927'. (Obbe Norbruis)

Yudha, sapaan akrabnya, menceritakan bahwa Berlage memiliki beberapa karya arsitektur megah nan menawan. Salah satu masterpiece Berlage, menurut Yudha, adalah Beurs van Berlage yang berada di Amsterdam, Belanda.

Beurs van Berlage dulu dipakai sebagai gedung bursa saham di Amsterdam. "Sekarang jadi tempat pameran," ujarnya.

Hal menarik dari Beurs van Berlage, fasad gedung besar tersebut mengekspos kekhasan batu bata merah. "Dia (Berlage) memberikan inspirasi pada arsitek besar dunia lainnya, namanya Mies van der Rohe. Jadi Mies van der Rohe melihat gedung (Beurs van Berlage) itu waktu diajak bapaknya pergi ke Amsterdam. Dia terpukau bahwa ada sebuah arsitektur yang disusun dari batu bata."

Baca Juga: Selisik Gaya Arsitektur Rumah Raden Achmad Soebardjo di Cikini Raya

Hendrik Petrus Berlage (1856-1934), Bapak Arsitektur Modern di Belanda. Dua jejak karya arsitekturnya masih bisa dijumpai di Jakarta dan Surabaya. (Wikimedia Commons)