Nationalgeographic.co.id—Pencarian untuk menemukan sumber air Sungai Nil adalah salah satu pertanyaan ilmiah terpenting abad ke-19 di Eropa. Meskipun sulit untuk membayangkan teka-teki semacam itu ada di era Google Maps saat ini, upaya-upaya penelusurannya kala itu hampir sama mencekamnya dengan perlombaan untuk menempatkan manusia di bulan, karena terbungkus dalam cerita kepahlawanan dan intrik.
Ekspedisi-ekspedisi pencarian sumber air Sungai Nil itu mengarah pada pemuliaan tokoh-tokoh seperti David Livingstone, Henry Morton Stanley, dan Richard Francis Burton, tetapi dengan mengorbankan diri untuk mengalami cedera, penyakit, dan bahkan kematian dalam kasus Livingstone. Pada saat yang sama, pencarian geografis ini, dalam beberapa hal, memicu minat kolonial Eropa di Afrika. Hal itu terbukti terjadi salama bertahun-tahun kemudian.
”Misteri sumber Sungai Nil telah menjadi tantangan selama tiga ribu tahun,” ujar Christopher Ondaatje, seorang penjelajah yang menulis buku Journey to the Source of the Nile, seperti dilansir Discover Magazine.