Hidup Masaru Emoto si Peneliti Air, Kritik dan Pesan Sebelum Meninggal

By Fikri Muhammad, Rabu, 19 Mei 2021 | 15:00 WIB
Masaru Emoto. (Whatthebleep)

Pengumuman keluarga Masaru berbunyi, "Kata terakhirnya adalah 'arigatou', kami percaya kata terakhirnya adalah untuk orang-orang yang berbagi visinya untuk perdamaian, orang-orang yang dia temui di sepanjang perjalanannya, dan semua orang yang berhubungan dengan pekerjaan hidupnya."

"Dia sangat bersyukur atas teman-teman yang dia buat sepanjang hidupnya. Dia sangat berterima kasih kepada kalian semua," kata istrinya Kazuko Emoto di laman Cision. "Dalam buku terakhirnya, Hidden Messages From Water and The Universe, dia menulis, 'Hidup adalah cinta, yang merupakan anugerah Tuhan dan orang tua, dan kematian adalah rasa syukur untuk pergi ke dimensi baru'. Jadi dia berada di dimensi lain dan terus memandang kami dengan hangat dengan cita dan syukur," lanjutnya.

Selama lebih dari 30 tahun dia membagikan pesan tentang kekuatan cinta dan syukur dalam menciptakan perdamaian di planet kita melalui pemahamannya tentang sifat sejati air. Pesan karyanya adalah bahwa ingatan dan resonansi air, dan hubunganya dengan air di dalam diri kita dan planet akan membantu membawa kedamaian bagi semua umat manusia. 

Dia telah mengajar dan menyelenggarakan seminar di seluruh dunia dan memberikan lebih dari 1000 ceramah di 75 negara, dan sejak rilis buku pertamanya, telah berhasil menerbitkan lebih dari tiga juta eksemplar dari 30 judul di 46 negara.