Nationalgeographic.co.id—Hampir lima abad lalu, seorang gadis Irlandia berusia 11 tahun memohon kepada ayahnya untuk naik kapalnya dan berbagung pada ekspedisi berikutnya. Permintaannya ditolak, alasannya karena rambut merah panjang miliknya akan tersangkut di tali kapal.
Kali berikutnya sang ayah melihat putrinya hampir botak. Gadis itu mencukur rambutnya sendiri. Itu adalah langkah berani pertama dari calon ratu bajak laut.
Namanya adalah Grace O'Malley. Julukkan lautannya ialah Granuaile atau Bald Grace. Dikatakan bahwa ia pernah tawar-menawar dengan Ratu Elizabeth I, memberontak tentara Inggris, dan memimpin kapal untuk menjarah lautan, bahkan saat sedang hamil tua.
Sekarang kisah bajak laut ini menjangkau khalayak yang lebih luas. Jalur wisata Granuaile sedang dikembangkan oleh Mayo County Council dan Falite Ireland, badan pariwisata nasional negara itu.
Anna Connor, petugas pengembangan pariwisata dewan, mengatakan bahwa rambu-rambu akan menggiring pengunjung melalui pedesaan Mayo ke situs yang dibuat oleh Granuaile sendiri.
Mayo adalah kabupaten ketiga terbesar dari 26 milik Republik Irlandia, ukurannya serupa dengan Delaware, meliputi 2.156 mil persegi. Letaknya di pantai barat Iralndia. Ia dikenal dengan pegunungan suci, pantai yang tentang, sungai yang kaya salmon, padang yang dipenuhi ternak, dan desa nelayan kuno. Di sana, Bahasa Gaelik asli masih umum digunakan di komunitas tradisional.
Granuaile adalah salah satu pahlawan Mayo dan menandai kemerdekaan seratus tahun kemerdekaan Irlandia dari Inggris Raya.
Baca Juga: Kematian Tragis Blackbeard, Bajak Laut Paling Populer Sepanjang Masa
Connor mengatakan kepada National Geographic bahwa "Granuaile menjadi pemimpin terakhir Irlandia yang bertahan melawan aturan Inggris di Irlandia," katanya.
Jalur pariwisata ini akan mencangkup kota Westport, tempat lahir Granuaile pada 1530, pantai Clew Bay, tempat kapal-kapal yang berlabuh, kastil-kastil di pegunungan Clare dan Kepulauan Achill, dan Clare Island Abbey, tempat ia dimakamkan pada usia 73 tahun.
Rencana jelajah ini juga disambut oleh Joe McDermott, seorang sejarawan Mayo. Ia juga menyarankan tambahan jalur mencangkup Biara Murrisk abad ke-15 yang dibangun O'malley di dasar Croagh Patrick, sebuah gunung setinggi 2.500 kaki yang menghadap ke Teluk Clew.
Pada perjalanan wisata, penunjung tidak hanya akan belajar tentang Granuaile tetapi juga ayahnya, Owen O'Malley. Dia adalah pemimpin klan O'Malley, sebuah dinasti kuat yang menguasai laut di lepas pantai Mayo selama beberapa abad.
Baca Juga: Legenda Bajak-bajak Laut Sriwijaya yang Meraja di Selat Malaka
Pada 1500-an, Irlandia dibagi sekitar 40 klan Gaelik, dinasti yang mengklaim kepemilikan sebagian negara dan sering memperebutkan wilayah dan kekayaan. Anne Chambers, seorang ahli yang mempelajari Granuaile mengatakan bahwa beberapa dari kelompok ini menerima otoritas Inggris. Maka, mengatur sebuah klan tidak hanya berbahaya tapi rumit secara politis.
Secara bertahap, di bawah bimbingan Granuaile, klan O'Malley membangun kekayaan besar melalui perdagangan, penangkapan ikan, dan pembajakan.
Baca Juga: Lagu 'Drunken Sailor' Pengiring Pelayaran Populer Sepanjang Masa
"Kepemimpinan di laut membedakan Grace O'Malley dari setiap pemimpin wanita lainnya dalam sejarah," kata Chambers di laman National Geographic. "Pelayaran dianggap, dan sampai taraf tertentu, pekerjaan laki-laki. Dibutuhkan keterampilan dan keberanian yang luar biasa untuk mencari nafkah dari laut di sepanjang garis pantai Iralndia yang berbahaya."
Klan O'Malley menjarah kapal-kapal Inggris yang berani lewat di dekat Mayo. Dan kapal-kapal itu menempatkan Granuaile sebagai garis bidik Inggris.
Pada 1577, dia dipenjara selama dua tahun dan memadamkan api semangatnya, Namun setelah dibebaskan, Granuaile berulang kali memimpin pasukannya dalam pemberontakan berdarah melawan jenderal Inggris yang berusaha mencuri wilayah keluarganya.
Di negara dengan bayang-bayang patriarki, Granuaile adalah contoh kunci pemberdayaan perempuan menurut Chambers."Melanggar batasan keseimbangan gender dan bias dalam periode pergolakan dan perubahan sosial politik yang besar, Grace O'Malley menulis ulang aturan untuk menjadi salah satu feminis pertama yang tercatat di dunia," kata Chambers.
Namun Chambers mengatakan bahwa hingga 40 tahun lalu, para bajak laut sebagian besar dihilangkan dari arus utama sejarah Iralndia. Faktor kunconya adalah bahwa Granuile tidak cocok dengan patriotik, tidak ternoda, dan patuh pada gambaran kewanitaan Gaelik yang dipromosikan oleh generasi selanjutnya dari sejarawan Iralndia.
Baca Juga: Pernah Diculik oleh Bajak Laut, Ini Yang Dilakukan Julius Caesar