Muntahan Paus Membuat Kelompok Nelayan Ini Terlepas dari Kemiskinan

By Utomo Priyambodo, Jumat, 4 Juni 2021 | 17:34 WIB
Sepuluh ekor paus sperma (Physeter macrocephalus) terdampar beberapa tahun silam di pesisir Aceh. (WWF-Indonesia)

Yaman telah berada dalam cengkeraman perang saudara sejak 2014. Konflik telah menghancurkan negara itu selama bertahun-tahun.

PBB memperkirakan pada Oktober tahun lalu bahwa 80 persen populasi atau lebih dari 24 juta orang di Yaman membutuhkan beberapa bentuk bantuan dan perlindungan kemanusiaan. Sementara itu, PBB mengatakan bahwa sekitar 70 persen distrik di negara itu berisiko mengalami kelaparan.

Di tengah situasi yang mengerikan di tanah air mereka, para nelayan yang menemukan ambergris itu mampu mengangkat diri mereka dari kemiskinan setelah menjual ambergris tersebut dengan harga 1,5 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp21,5 miliar.

Baca Juga: Sains Terbaru: Ada Zat Kimia Berbahaya yang Ditemukan di Anak Orca

Kawanan paus kotaklema atau paus sperma menggerayangi samudra. Mereka adalah hewan terbesar dalam kelompok paus bergigi, sekaligus hewan bergigi terbesar di dunia. (Thinkstockphoto)

"Itu adalah harga yang tak terbayangkan," kata nelayan lain dalam kelompok tersebut dalam video BBC.

Para nelayan membagi keuntungan secara merata di antara mereka sendiri. Mereka juga membagikan uang itu kepada orang-orang yang membantu mereka dan orang-orang lain di desa mereka yang membutuhkan.