Survei Travelport: Ikhtiar Memulihkan Kepercayaan Pejalan di Indonesia

By Mahandis Yoanata Thamrin, Kamis, 8 Juli 2021 | 19:48 WIB
Di Indonesia, jenis wisata minat khusus mulai dikembangkan untuk menyasar pejalan-pejalan yang lebih berkualitas. Mereka mendambakan pengalaman wisata premium sesuai minat. (Shutterstock)

“Ulasan pelanggan adalah bagian penting dalam pengalaman ritel modern,” ungkap Harford. “Anda tentunya tidak akan berbelanja di Tokopedia tanpa terlebih dahulu membaca ulasannya. Saat ini, walaupun data menunjukkan bahwa ulasan adalah informasi yang paling dipercaya konsumen, halaman situs agen perjalanan pada umumnya tidak menampilkan ulasan pelanggan.”

Harford menambahkan bahwa kepercayaan yang dikombinasikan dengan teknologi terkini dan promosi penjualan yang efektif akan menjadi aspek yang menentukan. “Kami akan terus berinvestasi di bidang-bidang ini, untuk membantu upaya pemilihan industri dari dampak pandemi,” ungkap Harford, “serta untuk memastikan bahwa kita bisa melalui tantangan ini dengan lebih gesit dan kuat.”

Baca Juga: Penginapan Unik Bergaya Turisme Nomaden Bobocabin di Cikole Lembang

Kepercayaan terhadap tipe-tipe informasi perjalanan. Sumber: Travelport berdasar survei daring Edelman Data & Intelligence. (Grafis: Heri Cahyadi/National Geographic Indonesia)

Simpulan besar dari kajian ini adalah tingkat kepercayaan konsumen Indonesia atas industri perjalanan tetap tinggi. Upaya pemulihan tingkat kepercayaan pejalan dipercepat dengan mengedepankan aspek kebersihan, kesehatan, keamanan, sampai kelestarian lingkungan; transparansi harga; dan kredibilitas informasi. Harapannya, industri perjalanan dapat mengatasi kesenjangan kepercayaan di berbagai bidang untuk memulihkan sektor perjalanan dan wisata pascapagebluk COVID-19.

“Hasil survei ini juga mengungkapkan sejumlah isu penting bagi para pengguna jasa travel,” kata Raymond Setokusumo, Presiden Direktur Galileo Indonesia Perdana, Official PartnerTravelport di Indonesia, yang dilansir Travelport. "Oleh karena itu, industri travel harus menggunakan kepercayaan yang telah diberikandengan berusaha menjawabkebutuhan-kebutuhan konsumen tersebut,dan mempercepat pemulihan industri.”

Seorang penulis Italia bernama Cesare Pavese pernah berkata kaitan pejalan dan tingkat kepercayaan. “Perjalanan adalah kebrutalan. Ini memaksa Anda untuk mempercayai orang asing dan melupakan semua kenyamanan rumah dan teman yang akrab," ungkap Pavese. "Anda terus-menerus kehilangan keseimbangan. Tidak ada yang menjadi milik Anda kecuali hal-hal penting: udara, tidur, mimpi, laut, langit—semua hal yang mengarah ke keabadian atau apa pun yang kita bayangkan.”