Sains Mengonfirmasi Teori Plato Bahwa Bumi Berasal dari Bentuk Kubus

By Fadhil Ramadhan, Minggu, 8 Agustus 2021 | 16:00 WIB
Plato mengatakan bahwa bumi berasal dari bentuk kubus. Sains pun membuktikannya. (Flickr)

 

“Yang menarik dalam hal ini adalah kita menemukannya pada batuan dan bumi, hal ini lebih dari sekadar konsep Plato. Secara harfiah, rata-rata model statistika bumi terdiri dari kubus. Dan ini mengejutkan,” terang Jerolmack.

Temuan kelompok ini dimulai dari model geometris yang dikembangkan oleh matematikawan Gábor Domokos dari Budapest University of Technology and Economics, yang karyanya meramalkan bahwa batuan alam akan terfragmentasi menja Scheduledi bentuk kubik.

“Makalah ini adalah hasil dari pemikiran dan kerja keras selama tiga tahun, tetapi kembali ke satu ide inti,” kata Domokos. “Jika Anda mengambil bentuk polihedral tiga dimensi, lalau mengirisnya secara acak menjadi dua fragmen. Kemudian mengiris fragmen ini lagi dan lagi. Anda akan mendapatakan sejumlah bentuk polihedral yang kebanyakan berbeda, tetapi rata-rata bentuk pecahan yang dihasilkan adalah bentuk kubus.”

Baca Juga: Anting Yunani Kuno Ditemukan di Situs Arkeologi Yerusalem

Tidak hanya di bumi, pola patahan juga ditemukan di sekitar tata surya, termasuk di permukaan bulan Jupiter. (NASA/JPL-Caltech/SETI Institute)

Domokos bersama dengan dua fisikawan teoretis Hongaria; Ferenc Kun seorang ahli fragmentasi, serta János Török seorang ahli model statistik dan komputasi, mereka menemukan bahwa fenomena geologis semacam ini tidak hanya di bumi, tetapi juga di sekitar tata surya.

Proses fragmentasi terjadi di mana-mana,” kata Jerolmack. “Material planet pun terfragmentasi. Tata surya dipenuhi dengan es dan bebatuan yang tak henti-hentinya hancur berkeping-keping. Karya ini memberi tahu kita tentang proses yang belum pernah kita lihat sebelumnya.”

 “Plato sangat sensitif terhadap geometri,” tambah Domokos. Menurut pengetahuan, frasa ‘Jangan biarkan siapa pun yang tidak tahu geometri masuk’ terukir di pintu Akademi Plato. "Intuisinya, didukung oleh pemikirannya yang luas tentang sains. Hal tersebut mungkin telah membawanya ke ide tentang kubus ini," kata Domokos.

Baca Juga: Bangkai Kapal Tertua Berusia 2.400 Tahun Ditemukan Utuh di Laut Hitam