Memasak Bertungku Kayu Bakar Meningkatkan Risiko Penyakit Mata

By Wawan Setiawan, Selasa, 14 September 2021 | 15:00 WIB
Memasak menggunakan bahan bakar kayu dan batu bara bukanlah pilihan yang bijak untuk kesehatan Anda. (MD Duran/ Unsplash)

Nationalgeographic.co.id—Apakah Anda masih memasak menggunakan kayu? Jika iya, lebih baik Anda segera beralih menggunakan bahan yang lain, karena menurut sebuah penelitian para ilmuwan, memasak dengan kayu dapat meningkatkan risiko penyakit mata.

Memang, memasak dengan kayu atau batu bara bisa menambahkan aroma dan rasa ekstra pada makanan. Namun, jika menyangkut sudut pandang kesehatan, hal itu justru bukanlah pilihan terbaik.

Hampir sebagian besar masyarakat di seluruh dunia, jatuh pada pilihan memasak makanan mereka dengan menggunakan kayu, batu bara, ataupun bahan bakar padat lainnya. Bahan bakar padat, sebenarnya dapat memancarkan polutan yang sangat tinggi, terutama partikel berukuran sangat kecil yang bisa menembus mata. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan beberapa kemungkinan cedera mata, terutama disebabkan oleh nyala api yang berkedip.

Beberapa penelitian, telah mengaitkan hal ini dengan risiko katarak pada wanita. Meskipun ada banyak penyakit mata, seperti konjungtivitis, glaukoma, dan keratitis, namun masih belum jelas apakah penyakit tersebut juga disebabkan oleh efek dari bahan bakar padat dalam memasak makanan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Nuffield Department of Population Health (NDPH) Universitas Oxford, Chinese Academy of Medical Science, dan Peking University, Beijing, telah melakukan analisa dari sebanyak setengah juta orang dewasa China di China Kadoorie Biobank.

Dalam studi tersebut, para ilmuwan berhasil menemukan bahwa ada hubungan yang jelas antara cara memasak mereka yang menggunakan kayu atau batu bara dengan adanya peningkatan risiko penyakit mata substansial, yang bahkan bisa menyebabkan kebutaan. Data ini diperoleh juga dari catatan asuransi kesehatan mereka.

Baca Juga: 'Mata Sauron' Kuno Ditemukan, Sebuah Gunung Berapi Bawah Laut

Konjungtiva merupakan lapisan tipis yang berada di mata yang berguna melindungi sklera (area putih dari mata). Sel pada konjungtiva akan memproduksi cairan yang akan melubrikasi kornea sehingga tidak kering. (Wikipedia)

Telah tercatat selama kurun waktu sepuluh tahun, sebanyak 4.877 peserta mengalami gangguan konjungtiva, 1.583 kasus gangguan pada sclera, kornea, iris, dan badan siliaris. Juga sebanyak 13.408 mengidap katarak, dan 1.534 terkena glaukoma.

Dilansir dari Tech Explorist, Profesor Zhengming Chen, Profesor Epidemiologi dan Direktur Program China di Departemen Kesehatan Penduduk Nuffield, Universitas Oxford, juga penulis senior untuk penelitian tersebut, mengatakan, “Di antara orang dewasa China, penggunaan bahan bakar padat jangka panjang untuk memasak dikaitkan dengan risiko lebih tinggi tidak hanya gangguan konjungtiva tetapi juga katarak dan penyakit mata yang lebih parah lainnya.”

Ia menambahkan dalam pernyataannya, ”Beralih ke bahan bakar bersih tampaknya dapat mengurangi risiko, menggarisbawahi pentingnya kesehatan global untuk mempromosikan akses universal ke bahan bakar bersih.”

Baca Juga: Wanita dengan Bulu Mata Terpanjang di Dunia Memecahkan Rekor Lagi

Untuk hasil penelitian lengkapnya, bisa Anda pelajari melalui laporan yang mereka terbitkan dalam jurnal PLOS Medicine pada 29 Juli 2021 yang berjudul Long-term solid fuel use and risks of major eye diseases in China: A population-based cohort study of 486,532 adults.

“Studi kami menambahkan bukti lain untuk mendukung upaya pemerintah dalam memfasilitasi transisi bahan bakar, dan masyarakat umum harus diberitahu tentang potensi risiko penyakit mata, beberapa di antaranya sangat melumpuhkan, terkait dengan penggunaan bahan bakar padat.” kata Profesor Liming Li dari Universitas Peking yang merupakan penulis senior dalam penelitian ini.

“Visi Penghemat adalah dunia di mana tidak ada yang buta dari penyebab yang dapat dihindari dan penelitian ini menyoroti bahwa masalah mata hasil dari beberapa faktor, bukan hanya penyebab tradisional yang biasa kita pikirkan.” ujar Imran Khan, Direktur Program Strategi dan Pengembangan di Organisasi Pembangunan Internasional Sightsavers, turut mengomentari studi tersebut.

Baca Juga: Optogenetik: Terapi Mata Ini Mampu Memulihkan Penglihatan Orang Buta

Renu Kushwaha memasak di rumah keluarganya di sebuah desa dekat kota Lucknow di India utara. Dia bilang dia menderita pusing dan sakit kepala terus-menerus. Apakah ini risiko kesehatan lainnya selain mata? (Neha Tara Mehta/The New York Times)

Peter Ka Hung Chan, peneliti di Nuffield Department of Population Health, University of Oxford, dan penulis utama studi tersebut, mencoba menjelaskan temuan ini, “Peningkatan risiko mungkin disebabkan oleh paparan partikel halus tingkat tinggi (PM2.5) dan karbon monoksida, yang dapat merusak permukaan mata dan menyebabkan peradangan.”

Imran Khan menambahkan dalam komentarnya, “Faktor lingkungan dan tradisi masyarakat, seperti memasak dengan bahan bakar padat, dapat berdampak besar pada kesehatan mata dan menunjukkan perlunya bekerja di semua tingkat sistem kesehatan untuk meningkatkan hasil. Dari pemerintah hingga masyarakat, penting untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi mata, mengurangi penyebab yang dapat dihindari ini, dan menyediakan layanan kesehatan yang dapat diakses.”

Setelah memperhitungkan faktor-faktor ini, dapat disimpulkan bahwa orang yang menggunakan bahan bakar padat 32% lebih mungkin menderita penyakit konjungtiva dan memiliki risiko 17% lebih besar terkena katarak dibandingkan mereka yang menggunakan listrik ataupun gas.

Nah, mana yang ingin Anda gunakan sekarang?

Baca Juga: Dampak Tak Langsung Pagebluk, Rabun Jauh Intai Kesehatan Mata Anak