"Satu orang akan mencap paspor, Sousa Mendes akan menandatanganinya, dan Seabra akan mengeluarkan nomor visa sebelum semuanya dicatat dalam buku besar," tambahnya. Semua bekerja secara cepat, takut-takut jika Nazi segera mengetahui keberadaan mereka.
Baca Juga: Kisah Gadis Cilik dan Baju Hangat yang Menyelamatkannya dari Holocaust
Ia akhirnya berhasil meloloskan para buronan Nazi untuk melarikan diri dari Prancis. Upayanya terbayar lunas, ribuan jiwa terbang keluar. Ya, semuanya ia ungsikan untuk dapat masuk ke Portugal.
"Keesokan harinya, kabar sampai ke Salazar tentang adanya penyimpangan yang berasal dari konsulatnya di Bordeaux. Malam itu Jerman mengebom kota itu, Hitler terus maju mencari para Yahudi yang bersembunyi," jelas Tigay dalam kisahnya.
Belum berhenti sampai disitu, ia kembali mendapat telepon dari Konsulat Portugal yang memintanya berangkat ke Kota Bayonne. "Ia pergi lebih dari 100 mil ke Bayonne, tidak jauh dari perbatasan Spanyol," tambahnya.
Secara mengejutkan, lebih banyak dari pengungsi di Bordeaux, ada sekitar 5.000 pengantre di jalan, siang dan malam, tanpa bergerak, menunggu gilirannya mendapat visa. "Total, sekitar 20.000 orang menunggu untuk mendapat gilirannya," lanjutnya.
Ia langsung membantu menandatangani seluruh visa untuk mengesahkannya. "Dalam upayanya, ia dilarang keras (oleh Salazar) memberikan visa kepada siapapun untuk masuk ke Portugal," tambahnya. Ia tak menggubris pesan dari atasannya itu,
Baca Juga: Holocaust dan Perjalanan Kebencian yang Ditularkan oleh Nazi Jerman
Menariknya, selepas selesai mengurus semua visa di Bayonne. Dalam perjalanannya, ia menemukan para pengungsi di perbatasan Spanyol yang berusaha keluar. "Sousa Mendes turun tangan, bernegosiasi dengan para penjaga gerbang perbatasan selama lebih dari satu jam," ungkap Tigay.
Ketika akhirnya disetujui, dia sendiri yang membuka gerbang dan melambaikan tangan kepada Kruger (pengungsi) dan rekan-rekan buangannya untuk dapat melintasi perbatasan dan masuk ke Spanyol.
Jasanya tak dikenang, ia kemudian dikucilkan oleh rezim Salazar karena berulang kali menentang dan menyimpang aturan. Beberapa sumber menyebut bahwa ia dicopot dari jabatannya sebagai diplomat.
Berbagai masalah terus menimpa kepada Sousa Mendes. Namun, tetap saja, dia telah menegakkan kemanusiaan dan dikenang sebagai penyelamat bagi ribuan jiwa dari peristiwa Holocaust.