Sousa Mendes dan Kisah Heroiknya, Selamatkan Ribuan Jiwa dari Nazi

By Galih Pranata, Minggu, 31 Oktober 2021 | 14:00 WIB
Sousa Mendes (kanan) bersama Kruger (kiri), yang merupakan salah satu dari ribuan orang yang diselamatkan Mendes. (Sousa Mendes Foundation)

Nationalgeographic.co.id—Pemerintah Portugal memberikan penghormatan resmi pada 19 Oktober 2021 silam, kepada Aristides de Sousa Mendes, seorang diplomat Portugal yang membantu menyelamatkan ribuan orang dari penganiayaan Nazi, selama Perang Dunia II.

"Tanpa memedulikan keselamatannya dan keluarganya, dia rela mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan ribuan orang di Bordeaux (Prancis) untuk melarikan diri dari serbuan Nazi," ungkap Chanan Tigay dalam tulisannya.

Ia menulis kepada Smithsonian Magazine. Tulisannya berjudul The Untold Story of the Portuguese Diplomat Who Saved Thousands From the Nazis. Artikel tersebut dipublikasi pada tahun 2021.

Ia menjelaskan kisah heroik Aristides atau juga yang populer dengan Sousa Mendes, setelah berhasil menyelamatkan ribuan nyawa dari serangkaian penangkapan dan pembantaian Nazi di Prancis. 

"Para tentara Nazi yang berbadan tinggi dan tegap, mereka tak kenal ampun, dengan gemuruhnya, menciptakan kepanikan di Kota Bordeaux," tambahnya. Ribuan pengungsi Yahudi dari Spanyol ke Prancis, menjadi sasaran yang diburu oleh Nazi.

Baca Juga: Aksi Heroik Stanley Hollis, Prajurit yang Tak Bisa Dibunuh Nazi

Peristiwa Holocaust menjadi momentum paling mengerikan dalam sejarah dunia, di mana jutaan jiwa diburu dan dibunuh secara keji oleh para tentara Nazi. "Sousa Mendes mengenang banyaknya orang Yahudi yang terbunuh di Portugal, menggerakan hatinya," tambahnya.

Aristides de Sousa Mendes, merupakan diplomat Portugal yang bertugas di Prancis. Saat itu dia mengetahui akan kedatangan para pengungsi Yahudi dari Spanyol. Sekitar tahun 1940, saat meletusnya Perang Dunia II, Prancis di ekspansi oleh para tentara Nazi. 

Melalui kekuatannya sebagai diplomat, dia berupaya untuk menyelamatkan beberapa orang untuk mengungsi, melarikan diri ke luar negeri melalui visa yang dikeluarkannya. "Tujuh bulan sebelumnya, diktator keras Portugal, António de Oliveira Salazar, diam-diam mengeluarkan surat yang dikenal sebagai Edaran 14," imbuh Tigay.

"Edaran itu berisikan amanat yang secara tegas melarang diplomatnya (termasuk Sousa Mendes) menawarkan visa kepada sebagian besar pengungsi—terutama orang Yahudi, etnis Rusia, dan siapa pun," lanjutnya.

Sebelum melancarkan aksinya untuk dapat melarikan para orang-orang yang diburu Nazi, Sousa Mendes mengundang pengungsi tua, sakit, dan hamil untuk berlindung di apartemennya.

"Mereka dipersilakan untuk tidur di kursi, selimut, dan permadani yang menutupi lantai. Para pengungsi itu berlindung di tempat tinggalnya," terang Tigay. Tak habis upayanya dalam melindungi para buronan.