'Marco Polo' Tiongkok, Pengelana Pertama ke Eropa di Abad Ke-13

By Sysilia Tanhati, Senin, 8 November 2021 | 11:00 WIB
Khotbah seorang imam Nestorian pada Minggu Palma. Lukisan dinding di Gaochang (Xinjiang) abad ke-7-8. (Public Domain)

Rabban adalah sebuah gelar kehormatan yang berarti tuan dalam bahasa Semit Suriah di mana liturgi Nestorian ditulis. Di usia 23 Bar Sauma menjadi seorang biarawan dan menghabiskan sebagian besar masa dewasanya sebagai guru.

Tidak seperti Marco Polo, yang memulai perjalanan fenomenalnya di usia 17 tahun, Bar Sauma tidak memulai perjalanannya sampai usia paruh baya. Pada usia 55, ia memutuskan untuk mengunjungi tempat-tempat suci Nestorian. Dalam perjalanannya itu, Bar Sauma kemudian membentuk aliansi Kristen-Mongol untuk mendapatkan bantuan Eropa dalam melawan tentara Muslim.

Namun tujuan utamanya adalah mengunjungi di Tanah Suci yang terletak di ujung barat. Ditemani muridnya, Rabban Marcos, mereka pun menjual semua harta benda sebelum melakukan penziarahan.

Menyusuri Jalur Sutra, perjalanan itu bukanlah tanpa bahaya dan rintangan. Keduanya sering melewati padang pasir untuk menghindari pertemuan yang tidak menyenangkan di sepanjang jalur. Mereka melintasi Gurun Taklimakan, mendaki bukit pasir setinggi 60 kaki dan mencari perlindungan dari badai pasir yang bergejolak.

Baca Juga: Kuliner Ekstrem Tong Zi Dan, Telur Rebus dalam Air Kencing Anak Lelaki

Setelah dua tahun, mereka akhirnya mencapai Bagdad, tahta Katolikos atau pemimpin tertinggi gereja Nestorian. Bar Sauma dan Marcos berniat mengunjungi Yerusalem, tetapi konflik di Tanah Suci membuat perjalanan itu mustahil untuk dilakukan. Keduanya melanjutkan ke Armenia dan tinggal di biara-biara sebelum dipanggil kembali ke Bagdad oleh penganut Nestorian, Denha I.

Kemudian di usia 60-an, Bar Sauma melanjutkan perjalanan ke barat pada tahun 1287, Konstantinopel menjadi tujuan pertamanya. Muridnya, Marcos, tetap tinggal di Bagdad dengan jabatan barunya.

Ibukota Bizantium memiliki pengaruh besar pada Bar Sauma. Ini adalah kali pertamanya berada di kota Kristen dengan perpaduan kemegahan Romawi dan Bizantium. Peziarah Nestorian itu terpesona oleh keindahan Hagia Sophia, yang dibangun tujuh abad sebelumnya oleh Kaisar Justinian I.

Dari Konstantinopel ia melakukan perjalanan ke Italia pada Juni 1287. Perhentian pertamanya adalah Roma. Di sana ia memiliki misi meyakinkan paus agar mengumumkan perang salib baru untuk merebut Tanah Suci dari Mamluk. Paus Honorius IV baru saja meninggal dunia dan penggantinya belum terpilih. Sambil menunggu paus baru terpilih, Bar Sauma mengunjungi basilika Roma dan peninggalan tokoh-tokoh suci yang sangat ia hormati.

Baca Juga: Cerita Penjelajah Richard Garriott Mengunjungi Titik Terdalam Bumi