Nationalgeographic.co.id—Pengadilan Billy Chemirir dimulai. Mary Annis Bartell (91) yang selamat dari perampokan brutal dan percobaan pembunuhan pada Maret 2018 telah membantu polisi menangkap Billy. Juga seorang penyintas (93) yang tak disebut namanya dengan cerita serupa menceritakan rincian penting untuk tambahan.
Billy dituduh membunuh 18 orang dan diduga membunuh 24 orang. Pembunuhannya terjadi pada 2015 (meskipun dia berada di Dallas sejak 2010). Tidak ada bukti mengatakan dia punya rencana untuk berhenti.
Menurut jaksa, Billy memiliki cara operasi yang konsisten. Dia selalu menargetkan wanita tua. Menyamar sebagai petugas pemeliharaan atau petugas kesehatan. Billy akan berbicara dengan baik ke rumah atau apartemen mereka di fasilitas hidup mandiri.
Kemudian dia akan membunuh para wanita itu dan mencuri barang-barang berharganya. Dua korban yang masih hidup mengatakan dia bertindak seolah-olah hanya akan merampok, meyakinkan mereka dan menyuruh mereka berbaring di tempat tidur dan tidak melawannya. Ketika para korban mengikuti instruksinya, Billy justru mencekik mereka dengan bantal. Ini bisa terjadi kepada wanita tua lainnya.
Kematian Leach Corcoran (83) pada 2016 bisa dijadikan petunjuk. Putrinya terkejut saat dia meninggal tiba-tiba. Padahal sebelumnya mereka pergi berbelanja dan makan malam bersama, tampak sang ibu bersemangat, tajam, dan sehat seperti biasanya. Tapi ada detail aneh di TKP, yakni noda rias dan cincin kawinnya hilang. Padalah ibunya rutin bersih-bersih sebelum tidur.
Halaman berikutnya...
Keluarganya saat itu masih bingung, berduka dan menerima apa yang diberitahukan kepada mereka: mungkin meninggal karena stroke. Mereka tidak tahu berapa banyak keluarga lokal yang hidup dengan pengalaman yang sama. Bergulan dengan kehilangan mendadak para orang tua yang sehat dan aktif, tapi perhiasannya hilang.
Cerita ini dekat bagi Joni E Johnston dengan dua alasan, tulis dalam Psychology Today. Sati. dua orang terpenting dalam hidupnya adalah nenek dan nenek buyutnya. Mereka adalah ibu pemimpin keluarga, sumber kebijaksanaan, kenyamanan, dan pengalaman hidup yang tiada habisnya. Sampai hari ini, Johnston menghubungkan kesehatan mentalnya pada dua orang wanita itu.
Kedua, ayahnya yang tinggal di panti jompo sebelum dia meninggal. "Saya beruntung;saudara saya tinggak dekat dan secara teratur memeriksanya. Yang lain tidak begitu beruntung," tulisnya.
Baca Juga: Peter Kürten, Pembunuh Berantai yang Meminum Darah Korban-korbannya
Chemirmir lahir di Kenya, di daerah pedesaan antara kota-kota besar Eldoret dan Nakuru pada Desember 1972. Menurut Daily Nation, salah satu surat kabar terbesar di negara itu, ia pindah ke Amerika Serikat pada 1990-an setelah kakak perempuannya mendapat visa untuknya dan dua saudara lainnya.
Di Texas Utara, keluarga Chemirmir memiliki beberapa rumah tinggal senior di McKinney dan Allen. Tidak ada kematian mencurigakan yang dilaporkan di fasilitas tersebut, menurut kantor pemrika medis Collin County.
Chemirmir menikah di Denton County pada 2004. Istrinya mengajukkan gugatan cerai dua tahun kemudian, mengatakan bahwa dia tidak tahu di mana dia berada. Menurut dokumen pengadilan, istrinya mencoba menelpon anggota keluarga Billy dan dan mencarinya secara daring tetapi tidak dapat melacaknya. Perceraian mereka diselesaikan pada Oktober 2006.
Baca Juga: Membedah Kondisi Psikologis dan Isi Kepala dari Penjahat Kelamin