Mengintip Produksi Kelapa Sawit Berkelanjutan

By , Rabu, 27 Januari 2016 | 20:00 WIB

Baca juga: Perkembangan RSPO Dalam Pelestarian Minyak Sawit

Musim Mas menjadi perusahaan percontohan yang telah menerapkan prinsip dan kriteria produksi kelapa sawit berkelanjutan yang ditetapkan oleh RSPO. Perusahaan ini bergabung dengan RSPO sejak tahun 2004, dan kini seluruh perkebunan Musim Mas telah mendapatkan sertifikat RSPO.

“Secara umum, Musim Mas sudah cukup baik dalam menerapkan prinsip-prinsip RSPO,” kata Ahli Sertifikasi RSPO, Asril Darussamin yang turut meninjau langsung ke lokasi perkebunan Musim Mas.

“Tapi, prosesnya nggak berhenti sampai di sini, kami akan mengaudit perusahaan Musim Mas secara berkala,” imbuhnya.

Area pembibitan kelapa sawit perusahaan Musim Mas. Penyiraman bibit kelapa sawit dilakukan dua kali sehari, tiap pagi dan sore. (Lutfi Fauziah/National Geographic Indonesia)

Asril menuturkan, untuk mendapat sertifikat RSPO, perusahaan kelapa sawit harus memenuhi prinsip dan kriteria yang telah ditetapkan, meliputi: aspek  transparansi; ketaatan pada hukum dan aturan; kelayakan keuangan dan ekonomi jangka panjang; penerapan praktek perkebunan dan pabrik terbaik; tanggung jawab terhadap lingkungan, konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati; memperhatikan tatanan dan kesejahteraan sosial pekerja dan masyarakat setempat; pengembangan penanaman baru yang bertanggung jawab; serta komitmen perbaikan yang kontinyu di area-area kegiatan utama.

Simak juga: Hutan Jadi Kebun Sawit, Orangutan Panen Tikung Milik Petani Madu

Peserta media trip juga diajak untuk mengunjungi kawasan sepadan Sungai Pelintai yang dilestarikan oleh Musim Mas. Dulunya, mereka menanam kelapa sawit hingga ke pinggiran sungai. Akan tetapi, sejak enam tahun lalu mereka mulai menghijaukan kembali daerah sepadan sungai tersebut.

!break!

“Kawasan ini juga sering menjadi tempat monyet lewat. Coba lihat pohon yang gundul di sebelah sana itu,” ujar Supriyadi. Ia menunjuk sebuah pohon di pinggir jalan yang hampir tidak ada daunnya. Dahannya sedikit condong.

“Di pohon itu, sering ada monyet-monyet yang nyeberang dari hutan sebelah sini ke sebelah sana,” tuturnya.

Pelestarian kawasan sepadan sungai penting untuk dilakukan untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai habitat hidup satwa, mencegah erosi, menghindari pencemaran sungai serta mengamankan agar sistem tata air tidak terganggu.

Baca juga: Sebelum Lestarikan Orangutan, Lestarikan Dulu Habitatnya

Dari kawasan sepadan sungai, rombongan media trip bergerak menuju rumah salah satu petani sawit yang menjalin kemitraan dengan Musim Mas. Bekerja sama dengan Koperasi, Musim Mas membantu mengelola lahan kelapa sawit milik petani yang bermitra dengannya. Mulai dari penanaman, perawatan, pemanenan dan penjualan hasil panen. Nantinya, setiap panen, petani dapat mencicil biaya pengelolaan sebesar 30% hasil panen ke Bank.