Mewaspadai Wabah Baru Akibat Zoonosis yang Rentan Terjadi di Masa Depan

By Fathia Yasmine, Rabu, 22 Desember 2021 | 18:55 WIB
Ilustrasi wabah zoonosis (Dok. Shutterstock)

Pendekatan One Health sebagai langkah preventif

Bincang Redaksi (Dok. Natgeo Indonesia)

Guna mencegah terjadinya wabah zoonosis baru di Indonesia, Kementan telah menyiapkan strategi pengendalian dan penanggulangan.

Strategi ini diterapkan secara terintegrasi di level pemerintah pusat dan daerah. Terdapat lima langkah pengendalian penyakit dalam strategi tersebut, yakni pengamatan dan identifikasi hewan, pencegahan penyakit, pengamanan, pemberantasan, dan pengobatan.

“Karena banyaknya penyakit yang berasal dari hewan, maka kami juga melakukan intervensi terkait penyakit pada manusia yang bersifat zoonosis,” ungkap Nuryani.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian, terdapat 25 penyakit hewan menular strategis yang menjadi fokus Kementan. Penyakit tersebut mencakup rabies, flu burung, dan anthrax.

“Selain 25 penyakit tersebut, kami tetap melakukan prioritas pengendalian termasuk hog cholera dan African swine fever,” lanjutnya.

Baca Juga: Miliarder Jepang Jadi Turis di Stasiun Luar Angkasa Internasional

Nuryani menjelaskan, perbedaan daftar zoonosis yang dimiliki setiap kementerian dan lembaga bisa jadi berbeda. Oleh sebab itu, Kementan bersama lintas sektor mengunakan metode penentuan zoonosis atau One Health Zoonoses Disease Prioritization (OHZDP).

Proses penentuan zoonosis prioritas  melibatkan seluruh pemangku kepentingan, yang berasal dari berbagai sektor dan multidisiplin.

Penentuan zoonosis prioritas  dilakukan dengan cara mencari zoonosis yang menjadi perhatian terbesar, mengembangkan langkah dan rencana aksi, serta bekerja sama dengan mitra One Health.

“Kami bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menentukan prioritas penyakit zoonosis bersama,” kata Nuryani.