8 Hewan di Dunia Nyata dari Kisah <i>Fantastic Beast and Where to Find Them</i>

By , Sabtu, 26 November 2016 | 11:00 WIB

Dalam kisah Fantastic Beast and Where to Find Them, film terbaru yang dibuat berdasarkan serial Harry Potter karya J.K. Rowling, seorang penyihir bernama Newt Scamander telah berkeliling dunia, mempelajari dan mengumpulkan berbagai hewan gaib berbagai bentuk, ukuran dan deskripsi. Scamander harus membereskan berbagai kekacauan yang disebabkan oleh hewan-hewan gaib yang kabur dari koper ajaibnya.

Makhluk-makhluk dalam koper ajaib Scamander dan imajinasi Rowling mungkin sangat mengagumkan, tetapi dunia nyata juga tak kalah menakjubkannya. Hewan-hewan fantastis seperti Aragog si acromantula, Basilisk dan Niffler, ternyata juga ada di dunia nyata. 

Acromantula

Hewan dunia nyata: Tarantula (Famili: Theraphosidae)

Wilayah penyebaran: Seluruh dunia

Ukuran: panjang 12 cm, namun bisa mencapai 28 cm dengan kaki yang direntangkan

Status konservasi: Hampir Kritis

Dalam dunia sihir, acromantula merupakan laba-laba yang sangat besar. Mirip dengan tarantula, kelompok laba-laba yang terdiri dari lebih 850 spesies. Kesamaan antara fakta dan fiksi tentang makhluk ini sangat mencolok.

Dalam Fantastic Beasts and Where to Find Them, Scamander mendeskripsikan acromantula sebagai laba-laba berbulu hitam yang hidup di Kalimantan. Dalam dunia nyata, terdapat laba-laba berbulu hitam yang tinggal di Pulau Sangihe yang disebut Lampropelma nigerrium (pertama kali dideskripsikan secara ilmiah pada 1892). Pulau Sangihe terletak di bagian timur Pulau Kalimantan dan utara Pulau Sulawesi. Sama seperti Aragog di dalam novel Harry Potter, tarantula Australia dapat “berbicara” dengan menggesekkan rahang bertaring mereka untuk menghasilkan suara desisan.

Tetapi kedua spesies tarantula tersebut bukanlah yang terbesar. Rekor tarantula terbesar dipegang oleh Goliath pemakan burung dari Amerika Selatan (Theraphosa Blondi). Tarantula jenis ini bisa mencapai panjang 28 cm dan dapat memangsa burung-burung kecil, meski sebagian besar tarantula ini memangsa arthropoda.

Basilisk

Hewan dunia nyata: Titanoboa cerrejonensis

Wilayah penyebaran: Kolombia, 60 juta tahun lalu

Ukuran: panjang 12,8 meter

Status konservasi: Punah

Fosil tengkorak Titanoboa cerrejonensis, ular mirip anakonda yang hidup sekitar 60 juta tahun lalu di wilayah Kolombia. Hewan ini didaulat sebagai ular terbesar di dunia, dari kalangan yang masih hidup atau yang telah punah. (Jeff Gage/University of Florida via National Geographic)

Selama beberapa abad, basilisk muncul dalam mitos-mitos Eropa dalam bentuk ular besar dengan puncak kepala berbentuk mahkota dan tatapan yang konon mematikan. Hewan bernama basilisk benar-benar ada di kehidupan nyata: reptil dari keluarga Corytophanidae yang terdiri dari kadal seperti iguana yang dberjuluk basilisk, termasuk Kadal Yesus Kristus (Basilicus basilicus), yang dapat berlari di permukaan air.

Akan tetapi, legenda kuno basilisk mungkin terinspirasi oleh kobra. Jadi jika Anda mencari ular raksasa, pilihan terbaik mungkin akan jatuh pada Titanoboa cerrejonensis, ular mirip anakonda yang hidup sekitar 60 juta tahun lalu di wilayah yang kini dikenal sebagai Kolombia. Berukuran 12,8 meter dan berat sekitar 1.134 kg, T. cerrejonensis merupakan ular terbesar di dunia, baik dalam kategori yang masih hidup atau sudah punah.

Billywig

Hewan dunia nyata: Semut biru (Diamma bicolor)

Wilayah penyebaran: Australia

Ukuran: panjang 2,5 cm

Status konservasi: Belum ditetapkan

Semut biru (blue ant), sebenarnya adalah tawon bunga yang soliter. Meski jarang, sengatan semut biru tetap bisa terjadi. Sengatan tersebut bisa menyebabkan luka terbakar dan bengkak. (Graphic Science/Alamy via National Geographic)

Dalam Fantastic Beast, billywig adalah serangga penyengat berwarna biru dari Australia. Dalam kehidupan nyata, billywig sesuai dengan semut biru, serangga asal Australia yang sebenarnya bukan semut sama sekali.

Alih-alih semut, serangga tersebut merupakan tawon bunga soliter yang menjadi parasit pada anjing tanah, serangga dalam famili Gryllotalpidae. Semut biru betina melumpuhkan anjing tanah dengan sengatnya dan meletakkan telur-telurnya pada serangga malang tersebut. Semut biru betina melakukan hal itu untuk memastikan larva yang baru lahir mendapatkan daging segar. Para semut biru dewasa justru tak memakan daging, mereka hanya menghisap nektar bunga.

Menurut Newt Scamander, sengatan billywig merupakan sesuatu yang dapat memicu pusing dan membuat korbannya melayang. Ketika dikeringkan, serangga ini bisa menjadi bahan beberapa ramuan. Billywig juga diyakini merupakan salah satu bahan Fizzing Whizzbees — permen Kumbang Berdesing yang jadi salah satu kudapan favorit murid-murid Hogwarts.

Australian Museum menyebutkan, meski jarang, sengatan semut biru tetap bisa terjadi. Sengatan tersebut bisa menyebabkan luka terbakar dan bengkak.!break!

Skrewt—ujung meletup

Hewan dunia nyata: Kumbang pengebom (sub famili: Brachininae)

Wilayah penyebaran: Semua benua kecuali Antartika

Ukuran: panjang 2,5 cm

Status konservasi: Belum ditetapkan

Ketika terancam, kumbang pengebom dapat menghasilkan semprotan berbahaya yang suhunya bisa mencapai 100 derajat Celcius. (De Angostini Picture Library/Getty via National Geographic)

Dalam novel Harry Potter, skrewt—ujung meletup merupakan hasil dari percobaan pembiakan yang gagal. Makhluk ini berbentuk seperti kepiting yang berbau seperti ikan busuk dan dapat menghasilkan letupan eksplosif kepada para musuhnya.

Kita, para muggle, juga memiliki hewan serupa: kumbang pengebom. Ketika terancam, kumbang ini dapat menghasilkan semprotan berbahaya yang suhunya bisa mencapai 100 derajat Celcius. Hewan ini juga dapat terbang hingga kecepatan 10 meter per detik.

Faktanya, kumbang pengebom punya kemampuan yang bahkan tak dimiliki oleh skrewt—ujung meletup, yaitu tembakan beruntun. Kumbang pengebom menyemburkan semprotannya berulang kali. Hasilnya? Semprotan panas yang bisa menyembur antara 300-1.000 kali perdetik!

Bowtruckle

Hewan dunia nyata: Serangga tongkat (Ordo: Phasmida)

Wilayah penyebaran: Seluruh dunia, terutama yang beriklim tropis dan subtropis

Ukuran: panjang mencapai 62,4 cm

Status konservasi: Risiko rendah hingga Kritis

Serangga tongkat berduri raksasa (Extatosoma tiaratum) di Omaha Henry Doorly Zoo. Spesies ini endemik Australia. (Joel Sartore/National Geographic Photo Ark)

Dalam penuturan Scamander, bowtruckle merupakan serangga berbentuk tongkat penjaga pohon yang kayunya bisa menjadi bahan tongkat sihir. Dalam dunia nyata, serangga dalam ordo Phasmida memiliki ‘sihir’ tersendiri karena dapat menyerupai berbagai bentuk yang memusingkan pemangsanya. Serangga ini bisa menyerupai daun, ranting, batang dan cabang pohon.

Sekitar 3.000 spesies Phasmida hidup di seluruh dunia. Bentuk, warna dan ukuran mereka sangat beragam. Misalnya Timema cristinae, serangga tongkat asal Amerika Utara, hanya berukuran 1,3 cm, sementara Phryganistria chinensis, yang ditemukan di Tiongkok tahun 2014 lalu, berukuran panjang 62,4 cm.

Diricawl

Hewan dunia nyata: Dodo (Raphus cucullatus)

Wilayah penyebaran: Mauritius

Ukuran: tinggi mencapai 1 meter, dan berat 10-21 kg

Status konservasi: Punah

Hilangnya habitat dan perburuan yang dilakukan oleh manusia mendesak burung dodo pada kepunahan di akhir tahun 1600-an. (Universal History Archive/Getty Images via National Geographic)

Menurut Fantastic Beast and Where to Find Them, dunia non sihir mengenal diricawl sebagai dodo, burung tak bisa terbang yang ditemukan di Pulau Mauritius. Dalam penuturan Scamander, orang-orang tidak dapat melihat burung dodo saat ini karena hewan tersebut dapat menghilang ketika mendeteksi adanya bahaya. Fakta sebenarnya dibalik menghilangnya dodo jauh lebih menyedihkan: hilangnya habitat dan perburuan yang dilakukan oleh manusia mendesak dodo pada kepunahan di akhir tahun 1600-an.!break!

Horklump

Hewan dunia nyata: Dendrogramma

Wilayah penyebaran: Perairan lepas pantai tenggara Australia, pada kedalaman antara 400-1.000 meter

Ukuran: lebar piringan mencapai 1,7 cm, tinggi kakinya mencapai 0.8 cm

Status konservasi: Belum ditetapkan

Sebanyak 15 spesimen dari dendrogramma ini terdiri dari dua spesies yang berbeda. Tiga spesimen terbesar pada bagian kiri mewakili Dendrogramma discoides, sedangkan sisanya merupakan Dendrogramma enigmatica. Anotasi telah dihapus dari foto ini. (Jean Just, Reinhardt Mobjerg Kristensen dan Jorgen Olesen via National Geographic)

Dalam dunia Harry Potter, horklump merupakan hewan yang menyerupai jamur dan beberapa hewan berbentuk jamur yang termasuk dalam genus Dendrogramma. Awalnya, peneliti kebingungan menempatkan Dendrogramma ke dalam filum baru atau filum yang sudah ada sebelumnya. Tetapi hasil analisis pada 2016 memastikan bahwa hewan laut dalam ini termasuk dalam filum Cnidaria, bersama ubur-ubur, karang dan ubur-ubur kotak.

Niffler

Hewan dunia nyata: Tikus mondok hidung bintang (Condylura cristata)

Wilayah penyebaran: Kanada dan Amerika Serikat

Ukuran: panjang mencapai 19,3 cm

Status konservasi: Risiko rendah

Hidung tikus mondok hidung bintang terdiri dari 22 tentakel kecil. Tentakel ini mengandung sekitar 25.000 sensor sentuh dan 100.000 serabut saraf. Hal ini membuat hidung hewan tersebut beberapa kali lebih sensitif dari tangan manusia. (Blickwinkel/Alamy via National Geographic)

Fantastic Beast and Where to Find Them mendeskripsikan niffler sebagai hewan mirip tikus mondok yang selalu tertarik untuk mencuri benda-benda berkilau. Sementara itu, hewan dalam dunia nyata yang mirip niffler, yaitu tikus mondok hidung bintang, tak memiliki pengelihatan yang tajam. Meski demikian, tikus mondok hidung bintang punya kemampuan tinggi pada indera peraba.

Hidung tikus mondok ini terdiri dari 22 tentakel kecil. Tentakel tersebut mengandung sekitar 25.000 sensor sentuh dan 100.000 serabut saraf. Hal ini membuat hidung hewan tersebut beberapa kali lebih sensitif dari tangan manusia. Tidak heran jika tikus mondok hidung bintang dikatakan memiliki kemampuan sentuhan terbaik di antara semua hewan.

Hidung luar biasa pada tikus mondok ini juga memungkinkan hewan tersebut “melihat” lingkungan di sekelilingnya dengan sangat rinci, sehingga mereka bisa berburu invertebrata kecil di bawah tanah dengan sangat efisien. Tikus mondok hidung bintang juga dapat mengidentifikasi, menangkap dan selesai melahap mangsanya dalam waktu kurang dari seperempat detik! Itulah sebabnya, ia juga dikenal sebagai mamalia yang makan paling cepat di dunia.