Riwayat Obelisk Termegah di Permakaman Kebun Raya Bogor

By Mahandis Yoanata Thamrin, Kamis, 18 Mei 2017 | 15:00 WIB
Batu nisan obelisk Ary Prins bertabur ragam lambang heraldik. (Rahmad Azhar Hutomo/National Geographic Indonesia)

 

Lukisan permakaman di kebun botani Buitenzorg (kini Bogor) karya Raden Saleh. (Tropenmuseum)
 
Apabila kita menyaksikan lukisan permakaman di kebun botani Buitenzorg (kini Bogor) karya Raden Saleh koleksi Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen, tampaknya suasana memang tidak banyak berubah. Sekadar rerimbunan bambunya tak selebat dahulu. Nisan  
Kupu-kupu simbol yang merujuk pada setelah wafat, Prins yang menjelma sebagai sosok sempurna. (Rahmad Azhar Hutomo/National Geographic Indonesia)

Prins wafat di Batavia. Mengapa dia dimakamkan di permakaman di kebun botani—rerimbunan rumpun bambu samping kediaman gubernur jenderal?

Pada masa akhir hidupnya, Ary Prins lebih banyak bekerja di kantor kegubernuran Hindia-Belanda di Bogor. Tampaknya, ungkap Lilie, atas alasan itulah jenazahnya juga disemayamkan di permakaman para pejabat Belanda di kebun botani tertua seantero Asia Tenggara itu.

“Itu adalah tempat yang sangat bergengsi pada waktu itu,” kata Lilie. “Apalagi Ary Prins semasa hidupnya sebanyak dua kali menjadi pejabat gubernur—sebuah jabatan yang sangat presticius.”