Cara Bondan 'Maknyus' Winarno Tetap Sehat Meski Gemar Makan Enak

By , Rabu, 29 November 2017 | 18:30 WIB

Aturannya yang ia pakai sederhana, semua boleh dimakan tapi jumlahnya harus terkontrol. Resep ini terutama ia praktikkan jika tidak mungkin menghindari makanan yang berlemak dan berkolesterol tinggi.

Contoh paling gampang yaitu saat ia sedang syuting acara wisata jajan. Sebagai pembawa acara, tentu ia tidak mungkin bisa menceritakan rasa sate  di depannya kalau ia tidak mencicipinya. Mau tidak mau ia harus mencobanya karena ini merupakan keharusan profesi.

Tapi, sekali lagi, ia selalu menggunakan aturan di atas: lemak dan kolesterol tetap dikonsumsi tapi jumlahnya harus terkontrol. Caranya, ia makan sate secukupnya saja asalkan ia bisa bercerita kepada pemirsa teve tentang rasa sate yang sedang ia coba.

(Baca juga: 6 Langkah Sederhana untuk Mengurangi Konsumsi Karbohidrat)

Jika satu atau dua tusuk saja sudah cukup, berarti ia tak perlu makan sepiring.

Demi menjaga kesehatan, Bondan tidak lantas anti terhadap makanan tertentu. Menurutnya, terlalu membatasi diri pada makanan tertentu bukan cara yang baik dalam berdiet.

Cara itu dinilai malah akan membuat seseorang mengalami craving (keinginan kuat untuk menyantap makanan tertentu) yang bisa sampai membuatnya lepas kendali.!break!

Detoks 48 jam tiap 2 minggu

Ini resep kedua yang diterapkan Bondan. Sebagai pembawa acara dan penulis wisata boga, ia harus banyak berkunjung ke berbagai restoran dan rumah makan. Jika sedang syuting acara Wisata Kuliner tak jarang dalam satu hari ia harus mencicipi sampai sepuluh jenis makanan!

Jumlah ini tentu tidak main-main untuk seorang kakek yang telah berusia 57 tahun seperti Bondan.

Jika tidak diprogram dengan benar, kegiatan makan seperti ini tentu bisa membuatnya masuk rumah sakit. Tapi Bondan tak punya pilihan. Ini bagian dari risiko kerja.

"Memang ada professional hazard yang saya hadapi dengan program TV ini," ucapnya jujur. la menyebut risiko itu sebagai professional hazard.