Tantangan 2022: Gelombang Omicron Mengintai dan Bukan Varian Akhir

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 19 Januari 2022 | 10:00 WIB
Ilustrasi penyebaran virus corona melalui benda mati dan manusia. Omicron akan jadi tantangan kita di tahun ini, dan dia bukanlah varian terakhir. (Pixabay)

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona dengan 46 Mutasi Teridentifikasi di Prancis

Mengutip Science, Bill Hanage dari Harvard T.H. Chan School of Public Health mengatakan, melihat dari penularannya yang tinggi dan serangannya yang tidak parah, melarang pertemuan besar, kehidupan malam, dan restoran, mungkin lebih efektif dalam memperlambat penyebaran omicron dibanding varian sebelumnya.

"Jika kita melihat bahwa omicron mampu menyebabkan penyakit parah pada kelompok yang lebih tua, saya pikir itu bisa jauh lebih buruk daripada yang dipikirkan kebanyakan orang saat ini," terangnya.

Temuan lain juga mengungkap bahwa omicron dapat memicu dehidrasi yang mengakibatkan demam, muntah, dan diare, serta memperburuk kesehatan lain seperti diabetes. Maria van Kerkhove, epidemiolog WHO mengatakan kasus-kasus seperti itu bisa membutuhkan perawatan kurang intensif, tetapi dapat membanjiri rumah sakit. 

Bukan varian terakhir

Perlu diingat, mengapa varian baru bermunculan karena virus corona terus "belajar" untuk menghindari kekebalan dan menyebar, sebagaimana yang diungkap Amin Soebandrio pada National Geographic Indonesia April lalu ketika varian delta merebak.

Pendapat serupa juga dituturkan Aris Katzourakis yang mempelajari evolusi virus di University of Oxford. Kebanyakan varian yang bisa berevolusi bisa lebih ganas daripada omicron. Dia memperkirakan omicron sendiri jika berevolusi tidak menyebabkan penyakit yang terlalu parah. Tetapi perlu diingat, varian lain yang ganas bisa.

"Apakah ini lebih ringan daripada asal evolusinya? Saya rasa kita tidak tahu jawabannya," kata Katzourakis.

Vaksinasi dan infeksi alami telah memparkan jutaan orang pada varian sebelumnya. Protein lonjakan virus corona melatih sistem kekebalan kita untuk merespon varian yang telah menjangkit. Hanage lebih memperkirakan infeksi omicro memperkuat dan memperluas kekebalan tubuh, serta berharap bila ada varian yang lebih baru lagi akan kurang berbahaya.

"Saya menduga kekebalan, pasca-Omicron, akan cukup luas. Tetapi aku tidak ingin bertaruh," ujar Hanage.

Baca Juga: WHO Tambahkan Dua Obat Baru Sebagai Saran Perawatan Pasien COVID-19