Paparan Cahaya Saat Tidur Dapat Memicu Penyakit Jantung dan Diabetes

By Ricky Jenihansen, Kamis, 17 Maret 2022 | 15:00 WIB
Ilustrasi lampu tidur (Beau Lark/Corbis)

Resistensi insulin adalah ketika sel-sel di otot, lemak, dan hati Anda tidak merespons insulin dengan baik dan tidak dapat menggunakan glukosa dari darah Anda untuk energi. Untuk menebusnya, pankreas Anda membuat lebih banyak insulin. Seiring waktu, gula darah Anda naik.

Sebuah studi sebelumnya yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine mengamati populasi besar orang sehat yang terpapar cahaya saat tidur. Mereka lebih kelebihan berat badan dan obesitas, kata Zee.

Ilustrasi diagnosa diabetes. (Thinkstock)

"Sekarang kami menunjukkan mekanisme yang mungkin mendasar untuk menjelaskan mengapa ini terjadi," kata Zee. "Kami menunjukkan itu mempengaruhi kemampuan Anda untuk mengatur glukosa."

Seperti kita ketahui, paparan cahaya buatan di malam hari saat tidur adalah umum, baik dari perangkat pemancar cahaya dalam ruangan atau dari sumber di luar rumah, terutama di daerah perkotaan besar. Sebagian besar individu (hingga 40 persen) tidur dengan lampu samping tempat tidur menyala atau dengan lampu menyala di kamar tidur dan/atau menyalakan televisi.

Selain tidur, nutrisi dan olahraga, paparan cahaya di siang hari merupakan faktor penting untuk kesehatan, tetapi pada malam hari kami menunjukkan bahwa intensitas cahaya yang sederhana pun dapat mengganggu ukuran kesehatan jantung dan endokrin," kata Zee.

Pada penelitian ini, studi menguji efek tidur dengan 100 lux (cahaya sedang) dibandingkan dengan 3 lux (cahaya redup) pada peserta selama satu malam. Para peneliti menemukan bahwa paparan cahaya moderat menyebabkan tubuh masuk ke kondisi siaga yang lebih tinggi.

   

Baca Juga: Sains untuk Pengobatan Baru Lawan Obesitas dan Penyakit Jantung

Baca Juga: Rutin Konsumsi Semangka Menurunkan Risiko Diabetes dan Darah Tinggi

Baca Juga: Lima Rekomendasi Camilan Sehat Bagi Penderita Diabetes, Apa Saja?