Praktik Penggunaan 'Obat' Narkotika di Zaman Kesultanan Utsmaniyah

By Ricky Jenihansen, Minggu, 14 Agustus 2022 | 10:00 WIB
Hanbane digunakan sebagai pil atau dibakar untuk membuat asap yang dihirup (Antiller)

Kaman-Kalehöyük adalah gundukan pemukiman bertingkat yang terletak di Provinsi Kırşehir, sekitar 100 km (62,14 mil) tenggara Ankara. Penggalian tersebut dilakukan oleh para arkeolog dari University of Queensland di Australia dan Japanese Institute of Anatolian Archaeology.

 Baca Juga: Bahasa Persia Menghubungkan Negeri Safawi, Mughal, hingga Ottoman

 Baca Juga: Benarkah Lupa Mengunci Gerbang Jadi Penyebab Kejatuhan Konstantinopel?

 Baca Juga: Konstantinopel Berubah Jadi Istanbul Bukan Saat Direbut Sultan Ottoman

Catatan arkeologi di Kaman-Kalehöyük mencakup Zaman Perunggu, Zaman Besi, dan periode Utsmaniyah. Namun, penemuan biji henbane dikaitkan dengan fase pendudukan Utsmaniyah pada abad ke-15 hingga ke-17.

Seratus dua belas biji henbane yang hangus ditemukan di tandir Utsmaniyah atau oven tanah berventilasi, menunjukkan bahwa biji tersebut digunakan untuk pengasapan obat.

Biji henbane hangus ditemukan di perapian di Kaman-Kalehöyük. (Rohan S.H. Fenwicka dan Sachihiro Omuraa)

"Ketidakcocokan henbane sebagai makanan, pakan ternak, atau bahan bakar, ditambah dengan proporsi anomali biji henbane," tulis peneliti.

"Sangat menunjukkan suatu peristiwa konsumsi biji henbane yang disengaja di Kaman-Kalehöyük periode Utsmaniyah."

Selain itu, para arkeolog juga menemukan jejak kotoran ternak. Itu menunjukkan bahwa ini digunakan sebagai bahan bakar untuk membakar henbane.

Sumber sejarah menunjukkan bahwa fumigasi henbane digunakan untuk mengobati masalah gigi, terutama menghilangkan sakit gigi.

"Namun seseorang harus mengasapi mulut yang terbuka dengan biji henbane yang ditaburkan di atas bara, langsung setelah itu membilas mulut dengan air hangat. Rasa sakit terangkat bersama dengan tar yang diendapkan oleh asap." Dijelaskan dalam Compositiones Medicamentorum (47 M) dari Scribonius Largus, tabib Kaisar Romawi Claudius.

Konsentrasi tinggi biji henbane yang hangus di perapian era Kesultanan Utsmaniyah konsisten dengan sumber-sumber sastra. Sumber itu mengacu pada fumigasi henbane sebagai pengobatan untuk sakit gigi dan penyakit lainnya, dan memberikan bukti arkeologis pertama untuk praktik tersebut di Asia.