Setia pada Panggilan, Ratu Elisabeth II Melayani hingga Napas Terakhir

By Sysilia Tanhati, Jumat, 9 September 2022 | 17:00 WIB
Berada dalam urutan ke-5, ia tidak pernah bermimpi jadi ratu. Serangkaian peristiwa mengubah takdirnya. Tetap setia pada panggilan, Ratu Elizabeth II melayani hingga menghembuskan napas terakhirnya. (Scottish Government)

Elizabeth muda dan keluarganya menghabiskan masa kecilnya di London dan pedesaan terdekat. Di rumahnya, di tepi Hyde Park elegan dan besar, ia dididik bersama adik perempuannya, Margaret, oleh berbagai tutor

Queen Elizabeth II mengenakan mahkota kerajaan bertahta berlian Cullinan. (Print Collector/Getty Images)

Dari Victoria ke Elizabeth

Elizabeth diharapkan untuk menguasai keanggunan sosial seorang anggota kerajaan. Ia mendapatkan pendidikan tentang sejarah, protokol, dan hukum negara tempat dia akan memerintah suatu hari nanti.

Dalam persiapannya, Elizabeth mempelajari sejarah dengan arsiparis kerajaan. Ia pun mendapat pelajaran agama dari uskup agung Canterbury dan fasih berbahasa Prancis.

Para ahli tidak setuju pada tingkat pendidikannya. “Menduduki takhta pasti sangat sulit baginya saat itu. Terutama karena ia tidak pernah bersekolah dan tidak memiliki pendidikan yang lebih luas. Hal yang mungkin kita anggap remeh saat ini,” kata koresponden kerajaan Chris Shop.

  

Baca Juga: Selain Ratu Kebanggaan Rakyatnya, Elizabeth I Dijuluki ‘Ratu Perawan’

Baca Juga: Pertemuan Dua Wanita Ikonik: Marilyn Monroe dan Ratu Elizabeth II

Baca Juga: Wafatnya Ratu Elizabeth II, Penguasa Terlama Kerajaan Inggris

   

Ayahnya, yang meskipun pemalu, menjadi tokoh nasional yang dicintai rakyat. Elizabeth mengikuti jejak sang ayah. Ia mempelajari peran masa depannya sebagai penguasa dengan membayangi ayahnya. George VI tidak dilahirkan untuk menjadi raja dan tidak nyaman berbicara di depan umum. Namun ia bangkit, mengambil kesempatan demi rakyat. Raja pemalu itu memerintah sampai kematiannya pada tahun 1952. Saat itulah era Elizabeth II dimulai.