Nationalgeographic.co.id - Hukuman mati, telah menjadi bagian dari masyarakat dunia sejak zaman dahulu. “Ini telah berlangsung setua peradaban manusia,” ujar Robbie Mitchell pada laman Ancient Origins.
Beberapa nama besar dalam sejarah, menemui ajalnya di atas talenan algojo. Sedihnya, praktik ini tidak selalu berjalan mulus, beberapa kejadian telah melakukannya dengan buruk. Berikut adalah eksekusi berdarah yang dilakukan dengan gagal sepanjang sejarah.
1. Thomas Cromwell
Thomas Cromwell adalah salah satu penasihat Raja Henry VIII yang paling setia. Ia bekerja sebagai menteri utamanya. Sayangnya, bakat dalam pekerjaan dan keyakinan beragama yang ia miliki, membuat dirinya mendapatkan banyak musuh di antara rekan-rekannya.
Orang-orang yang menjadi musuh Cromwell, diam-diam meneteskan racun di telinga Raja Henry. Hal ini membuat Henry tidak lagi percaya dengan tangan kanannya. Dirinya khawatir bila Cromwell secara diam-diam melakukan perlawanan terhadapnya.
Kesetiaan Cromwell dihadiahi dengan daftar panjang tuduhan palsu, meliputi pengkhianatan dan bid’ah. Dia ditangkap pada tahun 1540 dan dijatuhi hukuman mati tanpa pengadilan. Untuk menambah penghinaan, tanah miliknya juga dilucuti.
Cromwell dieksekusi pancung pada 28 Juli 1540. Malangnya, ia mendapat algojo yang sangat buruk dan bengis. Algojo tersebut membutuhkan beberapa ayunan untuk memenggal kepala Cromwell secara tuntas.
Peristiwa ini semakin kacau balau, ketika Raja Henry berubah pikiran setelah eksekusi berlangsung. Ia Menyatakan bahwa tuduhan tersebut didasari pada informasi palsu. Dus! Thomas Cromwell telah mati sia-sia.
Mary adalah seorang Ratu Skotlandia tahun 1542-1567, hidupnya berakhir dengan sangat mengenaskan. Ia hidup sebagai seorang bangsawan dengan beberapa fasilitas, makanan lezat, kekayaan, kastel yang mewah, dan lainya.
Hal yang paling tidak menguntungkan bagi Marry, adalah mendapatkan hukuman mati dari algojo yang tidak berkompeten.