Charon, Tukang Perahu Pembawa Jiwa Orang Mati di Yunani dan Romawi

By Sysilia Tanhati, Kamis, 15 Desember 2022 | 12:00 WIB
Charon adalah tukang perahu yang mengangkut jiwa orang mati melintasi perairan Hades (Dunia Bawah Tanah) ke penghakiman. (Joachim Patinir)

Nationalgeographic.co.id—Di zaman Yunani dan Romawi kuno, orang mati dikuburkan dengan koin. Semakin bersinar koin itu, semakin baik. Koin itu akan digunakan oleh jiwa orang yang meninggal untuk membayar Charon. Putra Kegelapan dan Malam, Charon dengan muram mendayung perahunya melintasi Sungai Kesedihan membawa orang mati ke Dunia Bawah Tanah. Satu-satunya kegembiraan dalam pekerjaannya adalah kesempatan untuk mendorong jiwa-jiwa yang tidak memiliki koin atau terkubur secara tidak benar dari perahunya. Bagaimana kisah Charon, tukang perahu pembawa jiwa orang mati di mitologi Yunani dan Romawi kuno?

Siapa Charon?

Sosok dari mitologi Yunani kuno, Charon adalah tukang perahu yang mengangkut jiwa orang mati melintasi perairan Hades (Dunia Bawah Tanah) ke penghakiman. “Penghakiman tersebut yang menentukan tempat peristirahatan terakhir jiwa-jiwa orang mati,” tulis Mark Cartwright di laman World History Encyclopedia. Orang Yunani percaya orang mati membutuhkan koin untuk membayar Charon atas jasanya. Maka, koin ditempatkan di mulut almarhum dan ini sangat penting.

Charon adalah subjek populer pada lukisan tembikar Yunani abad ke-5 hingga ke-4 Sebelum Masehi. Terutama pada lekythoi yang digunakan untuk menyimpan minyak halus dan parfum yang biasanya dikubur bersama orang mati.

Dalam mitologi Etruria, ada sosok yang mirip dengan Charon. Dikenal dengan nama Charu, ia sering digambarkan membawa palu.

Charon terus muncul dalam mitologi Romawi. Bahkan sosok Charon muncul dalam eksekusi di Colosseum.

Tukang Perahu Dunia Bawah Tanah “Hades”

Charon dalam mitologi Yunani kuno adalah tukang perahu yang mengangkut orang mati. Gagasan ini kemungkinan dipengaruhi oleh mitologi Mesopotamia dan Mesir. Dalam peradaban Mesopotamia dan Mesir, Dunia Bawah Tanah juga memiliki sungai-sungai yang menghambat kemajuan jiwa.

Dalam mitologi Yunani, Charon adalah anak dari Erebus (Kegelapan) dan Nyx (Malam). Namanya mungkin awalnya berarti 'kecerahan yang luar biasa'.

Tugas Charon adalah mengangkut jiwa orang mati menyeberangi sungai Styx yang beracun. Tujuannya adalah Hades, yang merupakan Dunia Bawah Tanah dalam mitologi. Dewa pembawa pesan Hermes juga sering digambarkan ikut menemani Charon. Hermes bertindak sebagai penuntun bagi orang mati di Hades. Seringkali Hermes mengawal jiwa ke Charon, yang kemudian membawa mereka lebih dalam ke Dunia Bawah Tanah untuk diadili.

Charon juga membantu para pahlawan Yunani

Dalam banyak catatan Yunani, Charon membantu para pahlawan yang turun ke Hades dalam berbagai tantangan, seperti Odysseus, Orpheus, dan Psyche.

Hercules menggunakan jasa Charon ketika diminta untuk menjemput Cerberus, anjing berkepala tiga yang mengerikan. Anjing yang mengerikan ini memastikan tidak ada yang pernah meninggalkan Hades atau menyeberangi perairan tanpa Charon atau Hermes sebagai pemandu mereka.

Charon dihukum oleh dewa Hades karena membiarkan Hercules yang masih hidup masuk ke alam kematian. Tukang perahu itu dibelenggu selama satu tahun. Akibatnya, terdapat antrean jiwa-jiwa yang menunggu di pantai Acheron.

Koin untuk membayar Charon

Untuk memastikan Charon akan membawa jiwa-jiwa ke Hades dengan perahunya, orang Yunani menguburkan orang mati dengan koin kecil di mulutnya. Koin itu dianggap dapat berguna untuk membayar tukang perahu. Koin biasanya berupa obol dan ditempatkan di bawah lidah.

Untuk memastikan Charon akan membawa jiwa-jiwa ke Hades dengan perahunya, orang Yunani menguburkan orang mati dengan koin kecil di mulutnya. Koin itu dianggap dapat berguna untuk membayar tukang perahu. (Wikipedia)

Jiwa-jiwa tanpa koin itu terpaksa menunggu di pantai selama 100 tahun sebelum Charon turun untuk membawa mereka menyeberang secara Cuma-cuma.

Pemakaman yang layak juga dianggap penting untuk memungkinkan jiwa mencapai perahu Charon. Di periode selanjutnya, tradisi uang berubah menjadi menempatkan koin di atas setiap mata almarhum sebelum dimakamkan.

Dunia Bawah Tanah dalam mitologi Yunani kuno

Hades digambarkan dalam literatur Yunani sebagai tempat yang dingin, gelap, lembap, dan tanpa kegembiraan. Tempat ini merupakan takdir setiap orang untuk berakhir.

Penulis pasca abad ke-5 Sebelum Masehi menciptakan tujuan alternatif bagi jiwa-jiwa yang baik. Oleh karena itu, dari Hades, jiwa yang baik pergi ke Elysian Fields dan melupakan semua masalah mereka.

Sedangkan jiwa yang jahat pergi ke Tartarus di kedalaman Hades yang terdalam. Jiwa-jiwa yang telah menganiaya para dewa bernasib lebih buruk dan diberi hukuman yang jahat dan abadi. “Seperti Sisyphus yang harus tanpa henti menggulingkan batu besar ke atas lereng akibat mengelabui Zeus,” tambah Cartwright.

Penggambaran Charon

Charon sering memakai topi tanpa pinggiran seperti topi buruh, tapi terkadang dia ditampilkan dengan rambut putih. Si tukang perahu mungkin sering menggerakkan perahunya menggunakan tiang panjang atau dayung kemudi.

“Dia juga digambarkan sebagai pria tua atau pria muda berjanggut,” ungkap Cartwright. Perahunya sering memiliki mata yang dilukis di Haluan. Mata itu diyakini dapat mengusir roh jahat.

Charon di zaman Romawi kuno

Charon atau Charun biasanya muncul selama pertarungan gladiator di zaman Romawi kuno. Biasanya, eksekusi para tahanan dilakukan di tengah-tengah pertarungan gladiator.

Baca Juga: Kisah Perjalanan ke Dunia Bawah Tanah dalam Mitologi Yunani dan Romawi

 Baca Juga: Tak Ada Surga dan Neraka, Inilah Kehidupan Akhirat Yunani Kuno

 Baca Juga: Inilah Demeter, Dewi Panen yang Mengatur Musim di Yunani Kuno 

Seseorang berpakaian seperti Charon muncul di akhir segmen eksekusi dan sebelum pertarungan gladiator dimulai. Ia memasuki arena untuk mengeluarkan mayat tahanan yang dieksekusi. Karakter itu didasarkan pada karakter Charun, dewa kematian Etruria, yang selalu naik panggung bersama representasi dewa Merkurius, yang menemani jiwa.

Charun akan memukul korban dengan palu; sehingga secara simbolis mengambil kepemilikan mereka. Setelah ritual mengerikan selanjutnya, petugas membersihkan arena dari semua mayat. Semuanya harus siap agar pertunjukan berikutnya bisa dimulai.

Charon, terkadang sekarang lebih dikenal sebagai Charos, terus menjadi sosok penting dalam pemikiran abad pertengahan. Sosok ini muncul dalam banyak karya seni Renaisans dan sastra abad pertengahan.

Fitur Charon muncul di bagian Inferno dari Divine Comedy yang ditulis oleh Dante Alighieri (1265-1321).

Charon adalah asal mula sosok Charontas dalam cerita rakyat Yunani. Ia adalah malaikat maut yang diyakini sebagian orang muncul tepat sebelum seseorang meninggal.