Nationalgeographic.co.id—Dewa panen dalam mitologi Yunani kuno adalah dewi Demeter. Selain memanen, dia juga dewi pertanian dan siklus hidup dan mati. Demeter digambarkan bisa menciptakan musim. Kemampuannya ini merupakan hasil dari putrinya, Persephone, yang dicuri oleh Hades.
Putri Demeter Dicuri
Hades, dewa dunia bawah Yunani, memutuskan menginginkan Persephone yang cantik sebagai istrinya setelah dia melihatnya memetik bunga di padang rumput. Menjadi dewa dunia bawah, Hades membuka bumi tempat Persephone memetik bunga dan menculiknya, membawanya kembali bersamanya ke dunia bawah.
Demeter Menghukum Bumi
Ketika Demeter menemukan bahwa Persephone telah dicuri oleh Hades, hal ini menimbulkan kekeringan dan kelaparan yang hebat di bumi. Demeter bersumpah tidak akan mengembalikan hasil panen sampai putrinya dikembalikan secara sah kepadanya di bumi tempatnya berada.
Zeus Mengirim Hermes ke Dunia Bawah
Dunia bawah tidak mudah diakses, jadi Zeus harus hati-hati memilih siapa yang akan dia kirim untuk mengambil Persephone. Hermes memberi tahu Hades bahwa Demeter tidak akan mengembalikan panen ke bumi sampai Persephone dilepaskan dan dikembalikan ke bumi, jadi terserah padanya untuk menyelamatkan orang-orang.
Hades Menjebak Persephone
Hades setuju untuk membiarkan Persephone kembali ke ibunya di bumi untuk menyelamatkan bumi dari kelaparan dan kekeringan. Sebelum melepaskannya, Hades meminta agar Persephone memakan buah delima sebelum dia pergi. Persephone memakan buah delima dan kemudian kembali ke ibunya, Demeter, di bumi.
Setelah bersatu kembali dengan putrinya, Demeter bertanya kepada Persephone apakah dia telah makan makanan dari dunia bawah saat dia bersama Hades. Persephone membenarkan bahwa dia telah memakan buah delima yang diminta Hades untuk dia makan sebelum dia meninggalkan dunia bawah.
Demeter sangat terpukul dan menjelaskan kepada Persephone bahwa dia sekarang terikat dengan Hades dan dunia bawah oleh buah yang dia makan saat berada di dunia bawah.
Baca Juga: Aphrodite, Dewi Seks dan Kecantikan Yunani Punya Banyak Simpanan
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR