Siapa Wanita Berkuasa yang Menjaga Tutankhamun saat Hidup dan Mati?

By Sysilia Tanhati, Rabu, 28 Desember 2022 | 09:00 WIB
Selain harta, di makam Tutankhamun juga ditemukan para wanita berkuasa yang menjaga Tutankhamun, baik saat hidup dan mati. (Wikipedia)

Namun, ada satu kisah aneh yang menunjukkan bahwa Ankhesenamun mungkin mempertahankan otoritas setelah kematian suaminya.

Baca Juga: Segel Kuno Tel Aviv Berusia 3.000 Tahun Diduga Menggambarkan Sosok Firaun

 Baca Juga: Kehidupan Bangsa Mesir Kuno di Bawah Kekuasaan Ptolemaik dari Yunani

 Baca Juga: Begini Pekerja Mesir Kuno Menyiapkan Makam Firaun di Lembah para Raja

 Baca Juga: Benarkah Sobekneferu adalah Firaun Wanita Pertama di Mesir Kuno?

The Deeds of Suppiluliuma adalah catatan biografi tentang pemerintahan raja Het Suppiluliuma I, yang ditulis setelah kematiannya. Seorang janda ratu Mesir telah menulis kepada raja orang Het. Ia memintanya untuk mengirim salah satu putranya untuk menikahinya dan mengambil tahta Mesir.

Sayangnya, nama penulis surat, “Dahamunzu”, hanyalah versi fonetis dari gelar ratu Mesir ta hemet nesu atau “Istri Raja”. Mungkinkah ini Ankhesenamun?

Raja Het bingung dengan permintaan itu. Kala itu, orang Mesir kuno akan menolak raja asing memerintah kerajaannya. Namun, sang raja tergoda: Mesir adalah hadiah yang besar. Akhirnya dia mengirim seorang putra, Zannanza, yang meninggal dalam perjalanan ke Memphis. Apakah ini kematian alami atau tidak, tidak jelas. Tapi kematian itu menyebabkan keretakan dalam hubungan yang sudah suam-suam kuku antara Mesir dan orang Het.

Tidak ada penyebutan korespondensi ini dalam catatan Mesir kuno. “Para ahli mempertanyakan, apakah itu adalah permohonan bantuan yang tulus yang dibuat oleh Ankhesenamun yang putus asa. Atau mungkin jebakan yang dirancang untuk menyebabkan gesekan diplomatik antara Mesir dan orang Het,” tambah Tyldesley.

Tidak hanya saat hidup, bahkan setelah meninggal pun Firaun Tutankhamun tetap dilindungi oleh para wanita kuat dan berkuasa.