Bukan Sekadar Hiburan, Tarian Punya Penting dalam Budaya Mesir Kuno

By Sysilia Tanhati, Rabu, 28 Desember 2022 | 14:00 WIB
Menari bukan hanya sebagai bentuk hiburan, tetapi juga memiliki nilai penting dalam buadaya Mesir kuno. (British Museum)

Bagi orang Mesir kuno, musik dan tarian menjadi tanggapan manusia terhadap anugerah kehidupan dan semua pengalaman dari alam semesta.

Ahli Mesir kuno Helen Strudwick mencatat bagaimana musik ditemukan di mana-mana di Mesir Kuno. Musik ada di jamuan sipil atau penguburan, prosesi keagamaan, parade militer, dan bahkan saat bekerja di lapangan.

Orang Mesir menyukai musik dan tarian serta memasukkan adegan pertunjukan dalam lukisan makam dan di dinding kuil.

Menari di festival dan ritual pemakaman

Orang-orang di Mesir kuno menari untuk merayakan peristiwa gembira atau festival penting. Misalnya saat festival Sed yang diadakan saat Firaun harus diuji. Selama festival Sed, tarian dilakukan di kuil-kuil.

Orang Mesir kuno juga percaya bahwa musik dapat membantu seseorang dalam perjalanannya ke akhirat. Kombinasi musik dan tarian diperlukan saat melakukan ritual merayakan kematian.

Selama Kerajaan Lama, ritual pemakaman sering kali termasuk tarian. “Tarian merupakan ungkapan duka cita bagi yang meninggal dan cara menandai regenerasi tubuh,” tambah Waters.

Baca Juga: Penemuan Dua Potret Wajah Mumi Mesir Kuno di Kota Cinta Persaudaraan

 Baca Juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Mumi Mesir dan Amerika Selatan

 Baca Juga: Mengapa Sphinx Versi Mesir Kuno dan Yunani Kuno Sangat Berbeda?

 Baca Juga: Mari Menelisik Misteri Runtuhnya Kerajaan Lama di Mesir Kuno

Adegan makam Kerajaan Lama menunjukkan penari dan penyanyi tampil selama prosesi pemakaman atau di pintu masuk makam. Pada periode ini, para penghibur tampaknya adalah kelompok yang mungkin terdiri dari musisi dan penari profesional. Para profesional itu terikat dengan kuil, tempat penguburan, dan makam atau pemakaman penting.

Awalnya, para penarinya adalah perempuan, tetapi adegan makam kemudian menunjukkan jika para pria juga mempersembahkan tarian. Selain itu, kurcaci pun ikut serta dalam ritual tarian penguburan.

Kelompok penari lainnya mengikuti prosesi penguburan menuju makam. Penari tampil saat prosesi mencapai makam. Tarian mereka melambangkan orang mati yang dibawa ke dunia bawah.

Tarian tentu tidak terbatas pada ritual dan upacara di Mesir kuno. “Orang-orang Mesir kuno juga menari di rumah dan jamuan makan,” ungkap Waters lagi.

Sulit untuk mengatakan apakah beberapa penari kuno tampil mirip dengan penari Mesir modern atau oriental (raqs sharqi). Bagaimana pun bentuknya, tarian selalu populer di Mesir dari zaman kuno hingga kini.