Bermakna Penting, Bagaimana Tradisi Perayaan Akhir Tahun Berawal?

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 31 Desember 2022 | 16:00 WIB
Di penghujung tahun, banyak orang melakukan tradisi-tradisi tertentu untuk menutup tahun. Sebagian besar tradisi itu memiliki makna penting di baliknya. Bagaimana semua tradisi perayaan akhir tahun itu berawal? (Peng Wei)

Nationalgeographic.co.id - Di penghujung tahun, banyak orang melakukan tradisi-tradisi tertentu untuk menutup tahun. Misalnya menyalakan kembang api, menghindari pantangan tertentu, sampai menyanyikan lagu "Auld Lang Syne". Sebagian besar tradisi itu memiliki makna penting di baliknya. Bagaimana semua tradisi perayaan akhir tahun itu berawal?

Banyak dari ritual ini memiliki akar kuno dan serupa di seluruh dunia. "Ternyata banyak yang dirancang untuk mengusir roh jahat saat kita memasuki waktu tergelap tahun ini," kata Anthony Aveni, antropolog dari Universitas Colgate di New York.

"Penghujung tahun adalah masa transisi," kata Aveni. Salju menutupi beberapa wilayah di berbagai belahan dunia. Yang terburuk baru saja dimulai karena akhir tahun adalah musim dingin. Matahari pergi dan ketika matahari pergi, kita harus mendapatkannya kembali. Ritual-ritual itu dilakukan untuk menyambut kedatangan kembali matahari.

Bunga api beterbangan

Akhir tahun selalu dimeriahkan dengan kembang api yang indah di langit. Dari Tiongkok hingga Australia, orang-orang merayakan tahun baru dengan kembang api yang menakjubkan. Namun bagaimana tradisi mengawali tahun baru dengan kilatan cahaya dan suara keras itu berawal?

“Itu semua kembali pada bahaya yang mengintai di masa transisi ini,” jelas Aveni.

Baca Juga: Resolusi Tahun Baru, Tradisi yang Sudah Ada Sejak Zaman Romawi Kuno

Baca Juga: Tradisi Tahun Baru Tionghoa yang Tak Usai di Hari Imlek Saja

Dalam budaya di seluruh dunia, orang-orang menabuh genderang, menyalakan petasan, dan bahkan memukul sudut kamar mereka. Tujuannya menakuti makhluk menyeramkan yang mengintai di malam hari. Segala cara dilakukan untuk mengusir roh jahat.

Kembang api, misalnya, ditemukan pada abad ketujuh Masehi di Tiongkok. Dan salah satu tujuan kembang api adalah untuk mengusir roh jahat.

Mencium orang terkasih

Mencium pasangan tepat di tengah malam adalah tradisi yang memiliki akar kuno. Banyak budaya menganggap peralihan dari musim hangat ke musim dingin sebagai waktu yang sangat rentan. Ini adalah waktu ketika roh jahat dapat mengamuk.

Mencium pasangan tepat di tengah malam adalah tradisi perayaan akhir tahun yang memiliki akar kuno. Berciuman dianggap membawa keberuntungan saat orang memasuki masa transisi tahun baru yang rentan. (Lutfi Fauziah)

Banyak dari tradisi, termasuk berciuman, awalnya berasal dari tradisi Inggris saining atau menawarkan berkah atau perlindungan selama periode Yuletide. Yuletide awalnya adalah festival Jermanik pra-Kristen yang akhirnya identik dengan Christmastide di Eropa.

Berciuman, dalam konteks ini, dianggap membawa keberuntungan saat orang memasuki masa transisi tahun baru yang rentan.

Menyanyikan lagu "Auld lang syne"

Tradisi klasik lainnya adalah menyanyikan "Auld Lang Syne”. Ini adalah sebuah puisi Skotlandia yang ditulis di atas kertas secara resmi pada tahun 1788 oleh penyair Skotlandia Robert Burns.

Melodinya adalah lagu rakyat yang jauh lebih tua yang dikenal di Skotlandia. Museum Skotlandia memadankan puisi itu dengan melodi.

Baca Juga: Tradisi Hitung Mundur Jelang Tahun Baru Berasal dari Uji Bom Atom

Baca Juga: Asal Usul Resolusi Tahun Baru, Dilakukan Sejak Ribuan Tahun Lalu

Dalam bahasa Inggris, terjemahan literal dari Auld Lang Syne adalah "masa lalu yang lama". Dengan sentuhan nostalgia, lagu ini menjadi andalan di pemakaman Inggris dan Skotlandia, perpisahan dan perayaan kelompok.  

Resolusi tahun baru

Berbuat kesalahan dan berjanji untuk berbuat lebih baik lain kali mungkin merupakan naluri unik manusia yang tidak mengenal musim. Namun, membuat resolusi Tahun Baru sudah ada sejak zaman Mesopotamia kuno.

Di Babilonia Kuno, warga membuat resolusi lisan pada bulan Maret, pada Festival Tahun Baru selama 12 hari, yang disebut Akitu. Resolusi tersebut tidak dilakukan hanya untuk perbaikan diri. Mereka meminta sumpah kepada raja dan dianggap penting untuk menjaga kerajaan tetap menguntungkan para dewa.

Bangsa Romawi juga memiliki tradisi bersumpah setia kepada kaisar pada bulan Maret, ketika Tahun Baru mereka dimulai.

Secara umum, tindakan membuat resolusi menjadi ritual pemurnian yang diperlukan setelah terlalu memanjakan diri saat perayaan. Pada tanggal 31 Desember, semua orang akan makan dan minum secara berlebihan. Kemudian, keesokan harinya mereka akan bangun dan membuat resolusi untuk tahun yang lebih baik.

Takhayul berlimpah

Tradisi Tahun Baru di seluruh dunia sering disertai dengan takhayul.

Misalnya, di Brasil beberapa orang menghindari makan ayam pada menit-menit pertama tahun baru.

Mengapa? Karena ayam menggaruk Bumi ke belakang, mengonsumsi unggas berarti mundur dalam hidup alih-alih maju. Untuk menghindari nasib buruk, orang mengonsumsi makanan yang bergerak maju, seperti ikan dan babi.

Baca Juga: Mengenal Krampus, Iblis Penghukum Anak-anak Nakal Saat Natal

Baca Juga: 5 Makanan yang Wajib Ada di Malam Tahun Baru Menurut Beberapa Tradisi

Orang Italia menyimpan anggur dari panen untuk dikonsumsi pada Malam Tahun Baru. Ini berarti mereka akan hemat dan cerdas secara finansial.

Akan tetapi mengapa Tahun Baru begitu kental dengan ritual takhayul? Ritual bertindak sebagai penyangga terhadap kecemasan dan ketidakpastian. Ritual Tahun Baru meredakan kecemasan itu dengan membuat dunia tampak lebih dapat diprediksi.

Awal yang menakutkan

Sebagian besar tradisi Tahun Baru adalah rangkaian ritual yang menyenangkan. Namun, ada juga yang benar-benar menakutkan.

Di desa Oga, Jepang, pada Malam Tahun Baru, pria mengenakan topeng rumput dan meniru Namahage. Namahage adalah sosok setan yang pergi dari pintu ke pintu untuk mencari anggota komunitas baru. Setelah meneriaki anak-anak dan anggota keluarga baru untuk patuh, belajar dan bekerja keras, anggota yang lebih mapan membela pendatang baru dan anak muda dari setan.

Tradisi perayaan akhir tahun tidak melulu meraih dan menyenangkan, ada juga yang menakutkan seperti di Jepang. Namahage adalah sosok setan yang pergi dari pintu ke pintu untuk mencari anggota komunitas baru di akhir tahun. (Kanegen)

Sementara itu di Peru, "klub pertarungan" Andean pada Hari Natal memungkinkan orang untuk saling menendang dan meninju untuk menyelesaikan perbedaan. Akhirnya, mereka dapat memulai Tahun Baru dengan bersih.

Segala sesuatu yang melambangkan rezeki

Kemakmuran membayangi akar dari banyak tradisi Tahun Baru.

Orang Turki, misalnya, mengenakan pakaian dalam merah, membuka keran, dan menaburkan garam di depan pintu untuk memastikan kemakmuran.

Sementara orang Swiss akan menjatuhkan sesendok krim kocok ke lantai dan membiarkannya di sana untuk mengantarkan kekayaan.

Orang Filipina akan memakai motif polka dot karena bentuk lingkaran melambangkan kemakmuran.

Orang-orang di selatan mengonsumsi kacang polong hitam, collard greens, dan roti jagung karena masing-masing menyerupai koin, uang dolar, dan emas mengkilap.

Ritual dan tradisi apa yang biasa Anda lakukan di malam tahun baru?