“Eksperimen kami menunjukkan bahwa 5-CQA dalam konsentrasi ini cukup tinggi untuk mencegah docking protein lonjakan ke reseptor ACE2, dan karenanya juga menghambat proses infeksi.”
Baca Juga: Kopi Tidak Merangsang Kreativitas, Tapi Membantu Memecahkan Masalah
Baca Juga: Kopi Menggandakan Kemungkinan Kematian Mendadak Penderita Darah Tinggi
Baca Juga: Kenapa Banyak Orang Kecanduan Minum Kopi, padahal Rasanya Pahit?
Menggunakan nano differential scanning fluorimetry, penulis mempelajari efek 5-CQA dan beberapa polifenol makanan lainnya pada protein lonjakan S1 SARS-CoV-2 dan reseptor ACE2 manusia.
Eksperimen mereka didasarkan pada termoforesis protein lonjakan berlabel berfluoresensi dan reseptor ACE2 dengan adanya konsentrasi makanan dari senyawa yang dimaksud.
“Sebagai ahli kimia, kami tidak dapat menjawab pertanyaan praktis apakah minum kopi benar-benar dapat berfungsi sebagai tindakan pencegahan untuk melindungi dari infeksi. Tapi kita bisa mengatakan itu masuk akal,” kata Profesor Kuhnert.
“Banyak orang minum kopi dan itu memiliki banyak efek positif lainnya sudah mapan.”
Peminum kopi, katanya, biasanya lebih jarang menderita diabetes tipe II, misalnya, bukti ilmiah untuk ini sangat bagus.
“Studi epidemiologi dapat menentukan apakah peminum kopi biasa menjadi lebih sering terinfeksi SARS-CoV-2 atau tidak,” katanya.