Penemuan 10 Mumi Unik dari Berbagai Tempat yang Memukau Dunia

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 14 Januari 2023 | 16:00 WIB
Praktik mumi juga menjadi bagian dari beberapa budaya kuno di wilayah Amerika Selatan dan Asia. Penemuan mumi unik dari berbagai tempat memukau dunia. (Nationalmuseet)

Nationalgeographic.co.id - Mumi manusia dan hewan lainnya ditemukan di setiap benua. Beragam temuan mumi ini ada yang terawetkan lewat kondisi iklim yang unik. Selain itu juga, ada yang diawetkan secara sengaja untuk tujuan keagamaan atau budaya. Selain mumi Mesir kuno yang terkenal, praktik mumi menjadi bagian dari beberapa budaya kuno di wilayah Amerika Selatan dan Asia. Berikut sepuluh penemuan mumi unik dari berbagai tempat yang memukau dunia.

Mumi manusia Tollund yang terawetkan di rawa gambut Denmark

Manusia Tollund adalah tubuh manusia yang dimumikan secara alami yang hidup pada abad ke-4 Sebelum Masehi. Ini adalah periode yang dicirikan di Skandinavia sebagai Zaman Besi Pra-Romawi.

“Ia digantung sebagai pengorbanan kepada para dewa. Kemudian ditempatkan di rawa gambut di mana si korban terawetkan selama lebih dari dua ribu tahun,” tulis Joanna Gillan di laman Ancient Origins.

Kini, wajah manusia Tollund terpelihara seperti saat dia meninggal. Raut wajahnya tenang dan damai, memberikan sensasi seperti melihat orang yang sedang tidur.

Mumi anak Llullaillaco yang berusia 500 Tahun dari Argentina

Pada tahun 1999, sisa-sisa dari tiga anak Inca ditemukan di puncak Gunung Berapi Llullaillaco di Argentina. Ketiganya ditemukan dalam kondisi terpelihara dengan baik. Masing-masing beri nama Maiden (13 tahun), Llullaillaco Boy (4 tahun), dan Lightening Girl (5 tahun).

Sebuah analisis mengungkapkan bahwa anak-anak tersebut dibius dan diberi alkohol secara teratur. Tindakan itu sebagai bagian dari serangkaian proses upacara selama setahun yang mengarah ke pengurbanan manusia.

“Bukti menunjukkan bahwa upacara kurban mungkin digunakan sebagai bentuk kontrol sosial,” ungkap Gillan. Terpilih menjadi kurban bagi dewa dipandang sebagai suatu kehormatan besar, tetapi mungkin menimbulkan suasana ketakutan.

Mumi mungil Qilakitsoq dari Greenland

Wajah kecilnya menatap ke atas, seolah menunggu sang ibu. Dari saat ia ditemukan, bayi kecil Inuit memikat hati setelah fotonya terpampang di majalah.

Saat ditemukan, ia sempat dikira sebagai sebuah boneka. Namun segera diketahui bahwa mumi mungil itu sebenarnya adalah bayi laki-laki berusia enam bulan yang meninggal sekitar 500 tahun yang lalu.

Bayi laki-laki yang ditemukan di pemukiman Qilakitsoq ini dikubur hidup-hidup bersama ibunya yang sudah meninggal. Entah apa alasannya, mungkin karena tidak ada lagi yang merawatnya sekitar 500 tahun yang lalu. (Choffa)

Bayi laki-laki yang ditemukan di pemukiman Qilakitsoq ini dikubur hidup-hidup bersama ibunya yang sudah meninggal. Entah apa alasannya, mungkin karena tidak ada lagi yang merawatnya.

Bayi kecil Inuit itu ditemukan bersama seorang anak laki-laki berusia dua tahun dan enam wanita dari berbagai usia. Semuanya dikuburkan di dua kuburan terpisah yang dilindungi oleh batu yang menjorok ke gua yang dangkal.

Baca Juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Mumi Mesir dan Amerika Selatan

Baca Juga: Selidik Ratusan Kerangka Anak-Anak Tanpa Jantung Korban Tumbal di Peru

Digali di dekat kota Uummannaq di Greenland Barat, mayat-mayat itu secara alami menjadi mumi oleh suhu di bawah nol. Bayi kecil dan kerabatnya merupakan sisa-sisa terawetkan tertua yang pernah ditemukan di sana.

Loulan Beauty dari Tiongkok

Loulan ditemukan pada tahun 1980. Diperkirakan sekitar 3.800 tahun yang lalu ia meninggal di jalur perdagangan yang dikenal sebagai Jalur Sutra. Kekeringan alami dan tanah asin mengawetkannya dan lebih dari dua ratus mumi lainnya. Mereka semua adalah orang-orang yang pernah tinggal di beberapa permukiman yang letaknya berdekatan di sepanjang jalur perdagangan.

Mumi itu disebut Loulan Beauty karena fitur wajahnya yang luar biasa terpelihara dengan baik. Ia tetap cantik bahkan 3.800 tahun setelah kematian.

Sayangnya, wilayah tempat Loulan dan yang lainnya ditemukan secara politik tidak stabil. “Sehingga penemuan mumi di Cekungan Tarim di Tiongkok dipandang sebagai faktor pemicu kerusuhan,” Gillan menambahkan lagi.

Pemerintah Tiongkok enggan memberikan akses penuh ke mumi karena identitas ras mereka. Mumi Tarim adalah Kaukasia dan fakta ini mendukung klaim masyarakat lokal yang dikenal sebagai Uyghur. Suku itu terlihat lebih Eropa daripada Asia. Mereka mengeklaim sebagai keturunan dari penduduk asli daerah tersebut dan bukan pendatang baru. Temuan mumi itu dipercaya memperkuat klaim suku Uyghur.

Tjayasetimu, bintang cilik dari Mesir kuno

Tjayasetimu adalah nama seorang gadis cilik yang menjadi bintang penyanyi di Mesir kuno. Hampir 3.000 tahun yang lalu Tjayasetimu dia adalah anggota paduan suara kerajaan. Ia bernyanyi untuk para Firaun di kuil-kuil di Sungai Nil.

Gadis berusia tujuh tahun itu, meskipun sangat muda ketika dia meninggal, cukup penting untuk mendapatkan mumifikasi yang rumit. Proses rumit biasanya disediakan untuk keluarga bangsawan dan elite Mesir kuno.

Tjayasetimu dibungkus dengan perban yang dicat, wajahnya ditutup dengan kerudung halus dan disembunyikan oleh topeng emas. Bintang cilik itu kemudian ditempatkan di sarkofagus berlapis emas.

Tjayasetimu terawat dengan baik dan masih memiliki rambut sebahu. Para peneliti bahkan bisa melihat gigi susunya mendorong melalui gusinya.

Mumi misterius Zeleniy Yar dari Rusia

Zeleniy Yar adalah situs terpencil di dekat Lingkaran Arktika yang dikenal oleh penduduk asli Nenets sebagai ujung bumi.

Situs unik tersebut mengungkapkan hampir selusin mumi misterius yang tampak asing di wilayah tersebut. Artefaknya dapat ditelusuri kembali ke Persia kuno, hampir 6.000 kilometer jauhnya.

Baca Juga: Misteri 61 Tato di Tubuh Otzi, Mumi Manusia Es Berusia 5.300 Tahun

Baca Juga: Penampakan Mumi Venzone yang Terawetkan, Akibat Spesies Jamur Unik

Mumi itu ditemukan dalam keadaan terawat baik, tampaknya secara tidak sengaja, dan memakai topeng tembaga. Mumi ditutupi bulu rusa, berang-berang, wolverine, atau beruang.

Banyak tengkorak mereka yang hancur atau hilang, sedangkan kerangkanya hancur. Salah satu mumi adalah laki-laki berambut merah, terlindung dari dada hingga kaki dengan lapisan tembaga.

Di tempat peristirahatan terakhirnya, para arkeolog juga menemukan kapak besi, bulu, dan gesper kepala yang terbuat dari perunggu yang menggambarkan seekor beruang.

Ötzi si Manusia Es dari Jerman

Ötzi si manusia es ditemukan oleh beberapa turis Jerman di Pegunungan Alpen pada tahun 1991. Awalnya, ia diyakini sebagai mayat beku seorang pendaki gunung atau tentara yang tewas selama Perang Dunia I.

Penelitian mengungkapkan bahwa manusia es tersebut berasal dari tahun 3.300 Sebelum Masehi dan kemungkinan besar meninggal karena pukulan di belakang kepala.

Ötzi the Iceman, pemilik tato tertua, memiliki tato di beberapa titik pada lengan dan betisnya. Tato pada tubuh Otzi dibuat dengan menyayat kulit, lalu menggosokkan arang pada rongganya; dapat dilihat pada kotak merah pada gambar. (A. Deter-Wolf)

Tubuh mumi manusia tertua di Eropa yang luar biasa ini mengandung sel darah yang masih utuh. “Sel darahnya menyerupai sampel darah modern,” tambah Gillan. Itu adalah sel darah tertua yang pernah diidentifikasi.

Tubuhnya sangat terawat sehingga para ilmuwan bahkan dapat menentukan bahwa makanan terakhirnya adalah rusa merah dan roti herbal. Semuanya dimakan dengan dedak gandum, akar, dan buah.

Lady of Cao dari Peru

Huaca El Brujo (Tempat Suci Penyihir) memberi pandangan sekilas yang luar biasa tentang budaya Moche. Di garis pantai utara Peru yang indah yang menghadap ke Pasifik biru, penyihir terkubur di sana.

Dua piramida utamanya, Huaca del Sol dan Huaca de la Luna, pernah menjadi pusat sosial dan keagamaan di sana. Ini juga jadi tempat peristirahatan terakhir mumi bertato yang kemudian dikenal sebagai Lady of Cao.

Baca Juga: Katakomba Kapusin, Mumifikasi Menjadi Simbol Status di Sisilia

Baca Juga: Misteri Asal-Usul Mumi Tarim yang Ditemukan di Uighur Xinjiang Terkuak

Bukan seorang wanita tua, dia meninggal di usia pertengahan dua puluhan sekitar seribu lima ratus tahun yang lalu. Ilmuwan memperkirakan penyebab meninggalnya adalah komplikasi persalinan.

Moche tidak memumikan orang mati mereka dengan sengaja. Namun kondisi pengeringan terjadi begitu saja akhirnya melestarikan Lady of Cao. Bahkan tatonya yang rumit pun terawetkan.

Lewat tatonya, peneliti memperkirakan jika Lady of Cao merupakan anggota masyarakat dengan status tinggi. Tato itu mungkin mewakili dan memperkuat hubungan mereka dengan yang ilahi melalui sihir.

Mumi Lady Dai di Tiongkok

Jika menyebutkan soal mumi, mumi Mesir kuno biasanya langsung muncul di benak kita. Namun berapa banyak yang tahu bahwa tubuh terawetkan terbaik di dunia sebenarnya berasal dari Tiongkok?

The Lady Dai atau dikenal sebagai The Diva Mummy adalah mumi berusia 2.100 tahun dari Dinasti Han Barat. Ia adalah manusia purba paling awet yang pernah ditemukan. (Gary Todd)

The Lady Dai atau dikenal sebagai The Diva Mummy adalah mumi berusia 2.100 tahun dari Dinasti Han Barat. Ia adalah manusia purba paling awet yang pernah ditemukan. Bagaimana tingkat pelestarian yang luar biasa ini tercapai membingungkan dan membuat takjub para ilmuwan di seluruh dunia.

Xin Zhui, Lady Dai, meninggal antara 178 dan 145 Sebelum Masehi, pada usia sekitar 50 tahun. Benda-benda di dalam makamnya menunjukkan jika ia adalah seorang wanita kaya dan penting.

Akan tetapi bukan barang berharga dan kain halus yang menarik perhatian para arkeolog, melainkan kondisi jenazahnya yang sangat terpelihara dengan baik.

Mumi Putri Tidur di Katakomba Palermo, Italia

Katakomba Kapusin Palermo terletak di Sisilia, Italia. Pada abad ke-16, para biarawan Kapusin dari Palermo menemukan bahwa katakomba mereka mengandung bahan pengawet alami. Bahan tersebut membantu membuat mumi orang mati. Salah satu mumi paling terkenal adalah mumi seorang gadis berusia dua tahun, Rosalia Lombardo.

Rosalia ditempatkan di katakomba ketika dia meninggal pada tahun 1920. Tubuhnya sangat terawat sehingga dia terlihat seperti baru saja tidur di peti kacanya. Oleh masyarakat, mumi Rosalia mendapat julukan Putri Tidur.

Rahasia kondisi pengawetannya yang luar biasa terungkap beberapa tahun yang lalu. Saat itu sebuah memoar tulisan tangan dari pembalsem, Alfredo Salafia, ditemukan.

Memoar ini mencatat bahan kimia yang dia suntikkan ke dalam darah Rosalia. Bahan kimia tersebut adalah formalin, garam seng, alkohol, asam salisilat, dan gliserin. Telah dikemukakan bahwa garam senglah yang paling bertanggung jawab atas kondisi pengawetan Rosalia yang menakjubkan.

Bukan cuma Mesir kuno, penemuan mumi dari berbagai belahan dunia ini memukau orang banyak. Kondisinya yang terawetkan dengan sangat baik membuat ilmuwan tercengang.