Dua Abad Sebelum Berakhir, Kekaisaran Ottoman Dijuluki Pesakitan Eropa

By Sysilia Tanhati, Kamis, 26 Januari 2023 | 14:00 WIB
Pesakitan Eropa adalah istilah yang digunakan untuk Kekaisaran Ottoman selama dua ratus tahun terakhir sebelum jatuh. (Jean Baptiste Vanmour)

Kongres Berlin

Tapi kekuatan besar tidak puas dengan keputusan yang dibuat di San Stefano. Perjanjian perdamaian baru ditandatangani, kali ini di Berlin. Kongres Berlin diadakan dari 13 Juni hingga 13 Juli 1878, dan perwakilan dari Jerman, Austria-Hongaria, Prancis, Inggris Raya, Italia, Rusia, dan Kekaisaran Ottoman berpartisipasi.

Keputusan Kongres Berlin mengakhiri Krisis Besar Timur, bagian penting dari solusi jangka panjang untuk Permasalahan Timur.

Kekaisaran Ottoman semakin tenggelam dalam masalah

Lagi-lagi, situasinya tidak banyak membaik bagi Kesultanan Utsmaniyah. Sebagian besar wilayahnya hilang dan sebagian besar pengaruhnya lenyap. Kekaisaran perlahan-lahan menghilang dan tidak ada yang bisa mencegahnya.

Sultan baru, Abdul Hamid II, memprotes keputusan tersebut, tetapi tidak berhasil. Hamid menjadi tidak percaya dan membanjiri kekaisaran dengan mata-mata. Hukuman mati dijatuhkan setiap hari. Situasi di kekaisaran akhirnya memaksa kaum muda untuk pergi ke luar negeri, tempat Komite Turki Muda dibentuk. Abdul Hamid dihadapkan pada sederet tuntutan yang muncul.

Kekaisaran Ottoman tenggelam dalam masalah, salah satu yang terbesar adalah utangnya kepada kreditor asing. Utang itu memungkinkan campur tangan penuh kekuatan Eropa dalam perekonomian Ottoman. Abdul Hamid memerintah dengan sewenang-wenang dan semakin kejam. Di sisi lain, perlawanan rakyat yang dipimpin oleh kaum muda semakin kuat.

Perang baru, masalah lama

Kekaisaran Ottoman menjadi monarki konstitusional. Sultan yang baru diangkat harus bersumpah di hadapan parlemen. Ia bersumpah untuk menghormati konstitusi, bekerja sesuai dengan Hukum Syariah, dan setia kepada tanah air dan rakyatnya.

Semua ini, bagaimanapun, tidak memberikan hasil yang diinginkan, karena orang-orang yang hidup di bawah kekuasaan Ottoman tidak mau ditaklukkan. Serbia, Bulgaria, Arab, Armenia, dan Albania masih tidak menerima Ottoman.

Pemberontakan, pembantaian, dan perang pun tidak terelakkan. Kekaisaran dilanda kekacauan dan sultan sama sekali tidak berdaya.

Mehmed VI, Sultan terakhir Kesultanan Utsmaniyah, meninggalkan negara setelah penghapusan Kekaisaran Ottoman, 17 November 1922 (Wikipedia)