Dua Abad Sebelum Berakhir, Kekaisaran Ottoman Dijuluki Pesakitan Eropa

By Sysilia Tanhati, Kamis, 26 Januari 2023 | 14:00 WIB
Pesakitan Eropa adalah istilah yang digunakan untuk Kekaisaran Ottoman selama dua ratus tahun terakhir sebelum jatuh. (Jean Baptiste Vanmour)

Ketika keadaan tidak bisa menjadi semakin buruk

Perang Dunia I membawa kesulitan dan ancaman baru. "Kekalahan dalam hal yang sama menunjukkan satu hal — kekaisaran tidak bisa lagi eksis," Rudalovic menambahkan.

Di akhir Perang Dunia Pertama, "Pesakitan Eropa" ternyata berada di kubu yang kalah. Sang pemenang pun menentukan nasib Ottoman. Kekaisaran Ottoman menyaksikan pendudukan Istanbul oleh tentara Prancis dan Inggris. Selain itu, diumumkan bahwa kota dan seluruh zona selat akan diambil dari kekaisaran dan ditempatkan di bawah administrasi internasional.

Dengan perjanjian damai, sebagian besar Kekaisaran Ottoman dijarah oleh Prancis dan Inggris. Bagi Kekaisaran Ottoman, semua ini sangat memalukan. "Masa depan yang suram bagi Ottoman," ujar Rudalovic lagi.

Baca Juga: Bertahan selama Enam Abad, Ottoman Jadi Salah Satu Kekaisaran Terkuat

Baca Juga: Hürrem Sultan, Budak Rusia yang Jadi Permaisuri di Kekaisaran Ottoman

Baca Juga: Saling Serang Antara Tentara Austria Buat Ottoman Menang Mudah

Baca Juga: Lelakon Ambisi Ottoman Turki dalam Pengepungan Konstantinopel 

Meski terpuruk, Kekaisaran Ottoman tidak mau menerima kekalahan total dan kehancuran. Pernah menjadi salah satu kekaisaran terhebat, Ottoman memutuskan untuk menentang tatanan baru. Tindakan Ottoman tentu saja mengejutkan dan mematahkan semangat, baik pemenang maupun yang kalah.

Kekaisaran Ottoman: dari kekaisaran ke republik

Pada tahun 1920, pecah perang saudara. Pada 23 April 1920, Majelis Agung Nasional di Ankara memilih Mustafa Kemal sebagai presiden. Sejak itu Ankara menjadi ibu kota negara Turki. Dibantu oleh Bolshevik Rusia yang bersenjata, Mustafa Kemal menghentikan pasukan sultan.

Namun, sistem pemerintahan baru ini tidak dapat berfungsi selama ada pemerintahan paralel di Istanbul. Pemerintahan pararel itu dipimpin oleh Sultan Ottoman Mehmed VI. Kedua pemerintah, di Ankara dan Istanbul, mengeklaim kedaulatan atas wilayah tersebut. Keduanya memiliki tujuan yang bertentangan secara terbuka.

Ataturk menghilangkan masalah ini pada 1 November 1922 dengan menghapus Kekaisaran Ottoman. 600 tahun berkuasa dan pernah menjadi salah satu kekaisaran terhebat, Pesakitan Eropa itu pun akhirnya menghilang.