Makanan sehat dan obat-obatan yang dikonsumsi kaisar
Dapur kekaisaran menyesuaikan makanan kaisar menurut musim. Hidangan yang lebih ringan disajikan di musim panas. Sedangkan makanan berat yang lebih bergizi disajikan di musim dingin. Dipercayai bahwa makanan ringan meningkatkan cairan tubuh, sedangkan makanan berat menciptakan lebih banyak energi vital.
Baca Juga: Perjalanan Puyi dari Kaisar Terakhir Tiongkok hingga Jadi Rakyat Biasa
Baca Juga: Asal-usul Anjing Peking, Anjing Aristrokat Kesayangan Kaisar Tiongkok
Baca Juga: Harem Kota Terlarang: Kehidupan Selir dan Kasim Kaisar Tiongkok
Baca Juga: Dari Balik Tembok Kota Terlarang, Istana Kaisar Tiongkok selama 5 Abad
Kaisar Dinasti Qing mengonsumsi makanan dengan khasiat obat. Arsip Istana Qing menyebutkan penggunaan anggur, jus, ekstrak, buah-buahan yang diawetkan, dan gula sebagai makanan yang menyehatkan. Makanan ini dipercaya dapat merangsang perut, ginjal, dan nafsu makan; mengurangi panas internal; mengurangi dahak; menyehatkan tubuh; dan memperpanjang hidup.
Bukan sembarang pakaian
Pakaian selalu mencerminkan evolusi sosial dan sejarah budaya. Penguasa Tiongkok kuno memberlakukan aturan ketat di setiap era. Aturan tersebut sbiasanya dikaitkan dengan tradisi dan identitas etnis mereka.
Setiap dinasti memiliki ketentuan untuk bahan, warna, pola dekoratif, dan gaya pakaian yang membedakan pejabat kerajaan, sipil, dan militer dari rakyat jelata. Siapa pun yang menentang kode berpakaian akan dihukum berat.
Penguasa Ming (1368-1644), misalnya, melarang siapa pun mengenakan pakaian Mongol dari dinasti sebelumnya. Dinasti Qing (1644-1911) memberlakukan perubahan substansial dalam pakaian untuk mencerminkan asal-usul Manchuria mereka. Perubahan yang dilakukan oleh Ming ini mendapat perlawanan kuat dari orang-orang Han.
Meski memiliki posisi sebagai kaisar Tiongkok, kehidupannya tidak sebebas yang dibayangkan. Kaisar Tiongkok harus menjalani semua tradisi dan protokol ketat di istana sebagai wakil surga.