Kisah Morpheus, Dewa Tidur dan Mimpi dalam Mitologi Yunani Kuno

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 11 Februari 2023 | 09:00 WIB
Dalam budaya Yunani kuno, Morpheus membentuk kehidupan semua orang. Ia adalah dewa tidur dan mimpi dalam mitologi Yunani kuno. (Bauer)

Dalam budaya Yunani kuno, seseorang tidak dapat menemukan kehidupan akhirat yang damai kecuali mendapatkan ritual pemakaman.

Dewa mendengar doanya. Ratu para dewa mengasihaninya dan mengirim dewa Morpheus untuk memberi tahu Alcyone tentang kematian suaminya dalam mimpi.

Dewa Yunani Morpheus dan Tanah Impian

Tempat tinggal (Tanah Impian) Morpheus dalam mitologi Yunani ada di Erebus, di Dunia Bawah. Gerbang ke rumahnya, tempat dia tinggal bersama ayah dan saudara laki-lakinya, dijaga oleh monster. Williams menambahkan, “Monster itu akan mengungkapkan mimpi terburuk mereka kepada tamu tak diundang.”

Gua tempat Morpheus tidur diisi dengan biji poppy. Dalam budaya Yunani kuno, biji poppy digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit. Dan efek samping setelah mengonsumsinya adalah rasa kantuk yang hebat.

Ketika obat morfin dibuat, nama Morpheus digunakan karena kekuatan dan asosiasinya yang menyebabkan tidur.

Tanah Impian juga dikatakan memiliki dua gerbang—satu terbuat dari gading dan yang lainnya dari tanduk. Di Yunani kuno, gading dikaitkan dengan penipuan dan tanduk dengan kebenaran.

Ini merujuk pada ambiguitas Morpheus yang memberikan mimpi untuk ditafsirkan. Mimpi bisa berarti kebenaran atau kebohongan.

Pentingnya mimpi dalam budaya Yunani kuno

Mimpi memiliki peran yang sangat penting di Yunani kuno. Para penulis menempatkannya dalam dua kategori.

Pertama adalah mimpi tidak penting yang hanya mencerminkan ketakutan dan harapan sehari-hari. Sedangkan yang kedua, mimpi penting yang merupakan penglihatan masa depan, kunjungan hantu atau dewa, dan kenabian simbolis.

Beberapa mimpi juga dianggap dapat menyembuhkan. Seperti yang dicatat oleh Miriam Kamil di laman Ancient Origins,

“Mimpi kenabian sering muncul dalam literatur Yunani, dari mitos hingga sejarah hingga prasasti kuno. Budaya religius Yunani memungkinkan orang untuk percaya pada kebenaran dari mimpi yang tampak dari para dewa ini. Di antara orang-orang Yunani yang religius, kepercayaan ini begitu kuat sehingga orang-orang membeli buku-buku mimpi dan melakukan ritual untuk menimbulkan mimpi kenabian.”