Kisah Morpheus, Dewa Tidur dan Mimpi dalam Mitologi Yunani Kuno

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 11 Februari 2023 | 09:00 WIB
Dalam budaya Yunani kuno, Morpheus membentuk kehidupan semua orang. Ia adalah dewa tidur dan mimpi dalam mitologi Yunani kuno. (Bauer)

Zeus memerintahkan Morpheus:

“Naik, pergilah, Mimpi yang buruk, ke kapal-kapal cepat orang-orang Akhaia. Dan ketika kamu tiba di gubuk Agamemnon, putra Atreus, beri tahu dia semua kata-kataku dengan benar. Bahkan seperti yang aku perintahkan kepadamu. Suruh dia mempersenjatai orang-orang Akhaia yang berambut panjang dengan segala kecepatan, karena sekarang dia dapat merebut kota Troya yang luas.”

Di bawah komando Zeus, dewa Morpheus berbicara kepada Agamemnon dalam tidurnya. Ia muncul di hadapannya sebagai penasehat lama Nestor:

“Cepat dengarkan aku, karena aku adalah seorang utusan dari Zeus. Meskipun berada jauh sekali, ia sangat memperhatikan dan kasihan padamu. Dia memintamu untuk mempersenjatai orang-orang Akhaia yang berambut panjang dengan segala kecepatan. Karena kamu dapat merebut kota Troya yang luas.”

Agamemnon kemudian membangunkan pasukannya untuk berperang. Sang raja percaya bahwa Zeus ada di pihaknya. Sebaliknya, dia menderita kerugian besar dan banyak prajuritnya yang terbunuh.

Ketika Morpheus muncul dalam mimpi, membawa berita kematian Ceyx

Suatu hari, raja Trachis Ceyx harus melakukan perjalanan laut. Dia menolak untuk membawa Alcyone bersamanya dalam perjalanan karena perjalanan itu berbahaya.

Alcyone memiliki firasat buruk tentang perjalanan itu dan memintanya untuk tidak pergi. Namun Ceyx memutuskan untuk pergi.

Saat dalam perjalanan laut, Zeus mengirim badai ganas dan Ceyx terbawa ombak dan tenggelam. Di saat-saat terakhirnya, Ceyx berdoa kepada para dewa agar tubuhnya terdampar di pantai agar istrinya dapat menguburkannya.

Baca Juga: Kisah Cinta Hercules dan Megara, Istri Pertama yang Terpaksa Dibunuh

Baca Juga: Prajurit Perempuan Amazon dari Yunani: Sejarah atau Mitologi?

Baca Juga: Pyrrhus Neoptolemus, Putra Achilles yang Bernasib seperti sang Ayah