Nationalgeographic.co.id—Suku Amazon dalam mitologi Yunani, diyakini sebagai prajurit wanita tangguh. Mereka menghuni tanah sekitar Laut Hitam. Para pahlawan Yunani terhebat membuktikan keberanian para prajurit perempuan Amazon dengan mengalahkan Ratu Amazon yang tangguh dalam beberapa mitos terkenal. Salah satunya, Theseus, pendiri mitos Athena, melawan dan mengalahkan Amazon Antiope.
Kisah mitologi lainnya adalah Heracles yang bertugas untuk mendapatkan sabuk perang ratu Amazon, Hippolyte. Masih dalam mitologi Yunani, dalam Perang Troya yang legendaris, prajurit Yunani Achilles dan prajurit Amazon Penthesilea berada dalam pertarungan tangan kosong di medan perang. Demikian kisah mitologi Yunani yang menautkan prajurit perempuan Amazon.
Belakangan, vas tembikar Yunani kuno telah mengungkapkan nama-nama yang tersembunyi dari Amazon, prajurit perempuan dalam mitologi, dalam sebuah laporan yang menerjemahkan bahasa-bahasa kuno yang tak terucapkan selama ribuan tahun.
Dalam kajian tembikar yang berasal dari 550-450 SM, penulis utama kajian ini, Adrienne Mayor dan asisten kurator J. Paul Getty Museum, David Saunders menerjemahkan prasasti Yunani ke dalam suara fonetis dari 12 vas kuno dari Athena. Prasasti muncul di samping adegan Amazon yang berkelahi, berburu, atau melepaskan panah.
Mereka selanjutnya menyerahkan saja transkripsi fonetik tanpa penjelasan pada ahli bahasa John Colarusso dari McMaster University di Hamilton, Kanada yang merupakan pakar bahasa langka Kaukasus. Ia menerjemahkan prasasti menjadi nama-seperti Putri, Jangan Gagal, dan Bagian Sisi Panas-tanpa mengetahui rincian gambar Amazon.
Laporan dalam jurnal Hesperia memberikan wawasan yang tak tertandingi ke dalam bahasa yang terakhir diucapkan lebih dari 2.500 tahun yang lalu di sekitar Laut Hitam. Daerah ini adalah wilayah nomaden Scythian, yang berjuang dan berdagang dengan Yunani.
Bangsa Yunani kuno tampaknya telah berusaha menciptakan kembali nama Scythian dan kata-kata di vas Amazon dengan menulis secara fonetis, duga para ahli. Dengan demikian, orang-orang Yunani mungkin telah melestarikan akar bahasa-bahasa kuno, menunjukkan pada para ahli bagaimana orang-orang ini terdengar melangkah di steppe (padang rumput luas) di masa lampau.
"Saya terkesan, dan menemukan kesimpulan yang cukup masuk akal," kata arkeolog Ann Steiner, seorang ahli vas Yunani kuno di Franklin dan Marshall College di Lancaster, Pennsylvania, melalui email. Hasil ini memberikan bobot pada dugaan bahwa pelancong kaya Athena pertama kali belajar dari legenda Amazon legenda dan nama-nama orang asing yang berada di tengah-tengah mereka, katanya.
Amazon dianggap semata-mata mitologi sampai arkeolog menggali kuburan prajurit perempuan sejati Scythian, kata Adrienne Mayor, dosen tamu di Stanford University. Ia merupakan penulis buku The Amazons: Lives and Legends of Warrior Women Accross the Ancient World.
"Prajurit Amazon jelas cantik dan menarik untuk orang-orang Yunani. Jelas ada rasa hormat dan kekaguman berpadu dengan kerancuan," kata Mayor. "Perempuan-perempuan itu tinggal terpisah terpisah dan tidak setara di dunia Yunani, sehingga gagasan wanita yang berpakaian seperti pria dan berjuang seperti cukup menarik bagi mereka."
Pada vas bergambar prajurit Amazon, Colarusso menemukan seorang pemanah bernama Tangis Pertempuran, seorang penunggang kuda perempuan berjulukan 'Dia Yang Layak Dihormati dari Armor', dan lain-lain dengan nama-nama seperti 'Bagian sisi Panas' yang mungkin memiliki konotasi tubuh perempuan. Di satu vas, adegan dua prajurit Amazon berburu dengan anjing muncul dengan transliterasi Yunani untuk kata Abkhazia yang berarti "mengatur anjing terlepas."
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR