Hannibal Barca yang Ditakuti dan Jadi Mimpi Buruk Bagi Romawi

By Galih Pranata, Sabtu, 11 Februari 2023 | 10:00 WIB
Patung Hannibal yang memimpin pertempuran Punisia melawan Roma. (Zoonar GmbH/ Alamy Stock Photo)

Selama proses perlawanannya terhadap Romawi yang melalui permukiman asing, Hannibal dan sekutunya berhasil mengalahkan penduduk asli yang berusaha menghadangnya. Sampai pada akhir Oktober, Hannibal mencapai kaki pegunungan Alpen!

Sadar bahwa musuh telah melarikan diri melintasi pegunungan Alpen, pasukan Romawi yang mengepung Kartago kembali ke Italia guna mempersiapkan pertahanan mereka untuk musim semi berikutnya.

Mereka tidak akan menduga dalam waktu cepat pasukan Hannibal akan sampai ke Roma di musim dingin. "Hanya orang gila yang berani melintasi jalur Alpen di akhir tahun ini (musim dingin hebat di Alpen)," terusnya.

"Sayangnya bagi orang Romawi, Hannibal dari Kartago adalah orang gila. Petualangannya melintasi Alpen melegenda," imbuhnya lagi.

Mereka benar-benar melalui kondisi musim dingin yang parah, medan yang melelahkan, longsoran salju, badai salju, hingga suhu di bawah nol derajat celcius.

Baca Juga: Pertempuran Cannae: Kegigihan Kartago di Tanah Republik Romawi

Baca Juga: Fakta Seputar Kehidupan Attila sang Hun, Musuh dan Mimpi Buruk Romawi

Baca Juga: Andil Bangsa Hun, Visigoth dan Parthia dalam Keruntuhan Romawi Kuno

Hannibal Barca melakukan hal yang mustahil. Dia melintasi Pegunungan Alpen dan mencapai Italia. Namun dia kehilangan hampir semua gajahnya, dan sisa pasukannya dalam kondisi buruk.

Kemunculan tiba-tiba kekuatan musuh di depan pintu mereka mengejutkan orang Romawi. Romawi takluk dalam pertempuran di Ticinus. Sebulan berselang, pertempuran Trebia adalah yang tersukses dari kemenangan di Ticinus.

Banyak orang Romawi terbunuh karena melarikan diri dari pertempuran, dan lebih banyak lagi yang tenggelam di sungai sedingin es. Tercatat bahwa sekitar 20.000 hingga 30.000 tentara Romawi menjadi korban, Sedangkan hanya beberapa ribu saja di pihak Hannibal.

Pertempuran Trebia sukses besar bagi Hannibal, karena berita kemenangannya menyebar dengan cepat di antara suku-suku setempat, yang bergabung dengan perjuangan Hannibal. Dibantu suku-suku vassal Roma yang memberontak, pasukan Kartago semakin kuat.

Ketika berkecamuknya pertempuran Cannae, tentara Romawi bernafsu untuk memukul mundur Kartago. Namun, Hannibal menyeru pasukannya untuk membentuk formasi bulan sabit.

Hannibal memenangkan pertempuran Punisia II atas Romawi. (War History Online)

Terpancing untuk menyerang legiun Kartago di bagian tengah, sejatinya pasukan Romawi telah terkepung di bagian sayap kanan dan kiri yang segera menyergap dan membantai habis pasukan Roma.

Hannibal disebut kehilangan salah satu matanya. Namun, setelah kemenangan besarnya, sejarah mencatat Hannibal Barca sebagai pemimpin yang paling ditakuti Romawi dan menjadi mimpi buruk bagi mereka.