Bonus Demografi untuk Mencetak Generasi Indonesia Berdaya Saing Global

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 25 Februari 2023 | 11:00 WIB
Pemuda Indonesia harus punya pendidikan dan keterampilan yang tinggi agar bisa bersaing secara global. (ITB)

Penduduk Indonesia yang berpendidikan hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) ada sebanyak 20,89%. Adapun mayoritas penduduk Indonesia (72,7%) berpendidikan hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau lebih rendah dari itu.

Dengan tingkat pendidikan yang masih rendah, daya saing SDM Indonesia tentu juga masih rendah. Dalam The Global Talent Competitiveness Index 2022 terbitan INSEAD, Human Capital Leadership Institute, dan Portulans Institute, Indonesia menduduki peringkat ke-82 dari 133 negara yang diteliti dengan skor 37,00.

Indeks daya saing global berdasarkan bakat ini mengukur serangkaian kebijakan dan praktik yang memungkinkan suatu negara untuk berkembang serta menarik dan memberdayakan sumber daya manusia guna berkontribusi dalam produktivitas dan kemakmuran.

Beberapa indikator yang digunakan untuk menilai indeks ini antara lain pendapatan per kapita, pendidikan, infrastruktur teknologi informasi, gender, lingkungan, tingkat toleransi, dan stabilitas politik.

Baca Juga: Penguatan Riset Kampus dan Strategi Bonus Demografi

Baca Juga: Anak Muda Indonesia Punya Segudang Inovasi untuk Karbon Netral

Baca Juga: Lato-lato, Hukum Newton, dan Karma Generasi Tua yang Dulu Pernah Muda 

Secara global, Indonesia masih berada di papan bawah dalam hal daya saing global dari sisi bakat ini. Begitu pula jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara.

Singapura berada di posisi ke-2 global dengan skor 75,80. Adapun Brunei Darussalam dan Malaysia berada di papan tengah di peringkat ke-41 dan ke-45. Meski juga di papan bawah, Vietnam, Thailand, dan Filipina masih di atas Indonesia dengan peringkat masing-masing 72, 75, dan 80.

Rendahnya tingkat daya saing global ini sebanding juga dengan rendahnya tingkat kecerdasan intelektual (IQ) penduduk Indonesia. Dalam Average IQ by Country 2022 yang dijabarkan oleh World Population Review, IQ rata-rata penduduk Indonesia dinilai baru sebesar 78,49 yang berarti masih rendah.

Dengan nilai IQ rara-rata ini, Indonesia ditempatkan di peringkat ke-10 Asia Tenggara, hanya lebih tinggi dari Timor-Leste yang notabene negara bekas pecahan Indonesia. Adapun secara global posisi Indonesia berada di peringkat 130 dari 199 negara yang dinilai.

"Wilayah dunia dengan skor IQ yang lebih rendah biasanya lebih miskin dan kurang berkembang. Terutama di bidang pendidikan, dibandingkan dengan negara-negara dengan skor IQ yang lebih tinggi,” demikian pernyataan World Population Review.