Demi Tebus Kesalahan, Kaisar Tiongkok Zhentong Naik Takhta Dua Kali

By Sysilia Tanhati, Jumat, 17 Maret 2023 | 16:00 WIB
Ketika naik takhta, Kaisar Zhentong melakukan kesalahan yang membahayakan dinasti. Kaisar Tiongkok ini menebus kesalahannya di kesempatan kedua. Namun ia kerap dikritik karena kesalahannya yang ceroboh. (Public Domain)

Meski tidak memiliki keterampilan militer yang luar biasa seperti leluhurnya, tetapi dia mewarisi martabat mereka.

Anehnya, Kaisar Zhentong juga tidak mendapatkan banyak penghinaan. Sebaliknya, penjaga nomadennya akan senang melayani dan dengan tulus menghormatinya. Lord Yexian bahkan mencoba menikahkan adik perempuannya dengan Zhentong, tetapi dia menolak.

Selain itu, Zhentong menjadi teman dekat saudara laki-laki Lord Yexian, orang terkuat kedua di rezim itu. Dia sering mengunjungi dan berbicara dengan Zhentong dan melindungi serta menghormatinya sebagai teman baik dan kaisar.

Zhentong kembali ke Beijing

Satu tahun setelah ditangkap dalam Krisis Benteng Tumu, Zhentong dikirim kembali ke Beijing oleh teman-teman nomadennya.

Salah satu alasannya adalah Lord Yexian tidak dapat menaklukkan atau mendapatkan apa pun dari Dinasti Ming. Jadi tidak ada gunanya mempertahankan mantan kaisar yang ceroboh itu.

Namun, kaisar Ming yang berkuasa, Kaisar Jingtai tidak ingin mengembalikan takhta setelah menikmati kekuasaan. Maka Zhentong dan keluarganya pun dipenjara kembali di istana lain.

Berbeda dengan kondisi di Oriats Mongol, selama ditawan di Beijing, mereka diawasi dengan ketat dan diperlakukan dengan buruk.

Istri Zhentong, mantan ratu yang terhormat, perlu menjual hasil sulamannya agar memiliki pemasukan.

Kesempatan kedua Kaisar Zhengtong

Tujuh tahun kemudian, Kaisar Jingtai, yang tidak memiliki putra yang masih hidup, sakit parah.

Beberapa oportunis kemudian memulai kudeta dan menyambut Zhentong kembali ke istana untuk merebut kembali takhta. Setelah itu, sebagai imbalannya, Zhentong memenjarakan saudaranya sampai kematiannya.

Baca Juga: Nubuat, Kunci para Kaisar Tiongkok dalam Mempertahankan Takhta

Baca Juga: Putri Ningguo dan Perebutan Takhta Kaisar Tiongkok Dinasti Ming

Baca Juga: ​Fang Xiaoru, Kesetiaan Menteri Kaisar Tiongkok yang Dibalas Mutilasi

Baca Juga: Gaozong, Kaisar Tiongkok yang Harus Memilih Martabat atau Kedamaian 

Tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan kedua, tetapi Kaisar Zhengtong beruntung. Setelah kegagalan militer besar dan delapan tahun dipenjara, Kaisar Zhentong kali ini mencoba menjadi kaisar yang baik.

Dia mencalonkan beberapa menteri berbakat dan dengan rajin bekerja dengan mereka. "Zhentong menghapus sistem di mana selir kekaisaran tanpa anak harus dikubur hidup-hidup bersama dengan kaisar yang meninggal dunia," tambah Lotha.

Namun ia mengeksekusi Yu Qian, pejabat hebat yang menyelamatkan Dinasti Ming dari krisis, karena dianggap berkhianat. Banyak pejabat lain yang mendukung Kaisar Jingtai dipenjara atau dieksekusi.

Kaisar Zhentong juga dikritik karena kebodohannya di masa lalu dan menempatkan kekaisaran dalam bahaya besar. Juga, dia bertanggung jawab atas kematian puluhan ribu orang.

Namun di kesempatannya yang kedua, Kaisar Zhengtong adalah pemimpin yang mencoba menebus kerugian besar yang telah dia timbulkan.