Nationalgeographic.co.id—Fang Xiaoru (1357 — 1402) memiliki nama kesopanan Xizhi atau Xigu. Dia adalah seorang guru yang dihormati dan menteri setia Kaisar Jianwen dari Dinasti Ming yang berpengaruh.
Cendekiawan Cemerlang dan Guru Kerajaan yang Terhormat
Fang Xiaoru lahir dari keluarga terpelajar. Ketika dia masih kecil, ayahnya, seorang gubernur yang baik hati dan cakap, terlibat dalam Kasus Dokumen Pra-stempel (tentang korupsi dan penyalahgunaan wewenang) dan dieksekusi.
Pertemuan tragis dan kehidupan miskin setelah kematian ayahnya tidak membuatnya jatuh. Sebaliknya, Fang Xiaoru menjadi lebih terkenal sebagai anak ajaib karena bakatnya yang luar biasa dan karya sastra yang luar biasa.
Ketika dia berusia 25 tahun, Kaisar Hongwu (1328 — 1398) sangat menghargai integritas dan kecemerlangannya dan menugaskan Fang untuk mengajar di perguruan tinggi Konfusianisme nasional.
Pangeran Zhu Chun (1371 — 1423), Raja Xian dari Shu, sangat mengagumi Fang Xiaoru dan mengundangnya untuk mengajar putra-putranya. Fang Xiaoru dipromosikan dan mendapatkan lebih banyak rasa hormat melalui bakatnya yang cemerlang.
Kaisar Muda Menjatuhkan Raja-Raja Yang Kuat
Kaisar Hongwu, pendiri Dinasti Ming, dulunya memiliki ahli waris yang sempurna, putra pertamanya Zhu Biao (1355-1392).
Sayangnya, Zhu Biao meninggal dunia di usia muda. Putra pertamanya Zhu Yunwen dinominasikan sebagai putra mahkota yang baru. Setelah Kaisar Hongwu meninggal, Zhu Yunwen naik tahta, dihormati sebagai Kaisar Jianwen atau Kaisar Huizong dari Ming.
Kaisar baru memanggil Fang Xiaoru ke pemerintahan baru, memberinya posisi politik yang penting, dan menghormatinya sebagai seorang guru.
Sejak itu, Fang Xiaoru telah membantu dan melayani kaisar baru dan mengikrarkan kesetiaannya hingga akhir hayatnya. Atas saran dari beberapa pejabat tepercaya, Kaisar Jianwen mulai mencabut kekuasaan dari raja-raja Ming, yang sebagian besar adalah pamannya.
Insiden Jingnan dan Pergeseran Otoritas
Source | : | China Fetching |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR