Bebek Peking, Sajian Favorit Kaisar Tiongkok yang Jadi Simbol Nasional

By Sysilia Tanhati, Senin, 20 Maret 2023 | 12:00 WIB
Digemari oleh kaisar Tiongkok hingga menyebar ke rakyat biasa, hidangan bebek peking jadi simbol nasional Tiongkok. (City Foodsters)

Oven gantung dirancang untuk memanggang hingga 20 bebek sekaligus dengan api terbuka. Oven model itu berbahan bakar kayu keras dari pohon persik atau pir. Bebek digantung pada kait di atas api dan dipanggang pada suhu 270 °C selama 30–40 menit. Saat bebek sedang dimasak, juru masak boleh menggunakan tiang untuk menjuntai bebek yang berbeda lebih dekat ke api setiap 30 detik, sehingga setiap bagian bebek bisa dimasak.

Saat ini, restoran paling terkenal di Beijing yang menyajikan hidangan ini adalah Quanjude dan Bianyifang, keduanya berusia berabad-abad. Quanjude dikenal menggunakan metode pemanggangan oven gantung. Sedangkan Bianyifang menggunakan pemanggangan oven tertutup.

Selama Dinasti Ming, Kaisar Chengzu memindahkan ibu kota kekaisaran dari Nanjing ke Beijing. Saat itu, banyak ahli pemanggang bebek turut serta. Pada tahun 1416, Bianyifang, restoran bebek panggang pertama di Beijing, didirikan di daerah Caishikou.

Ada cerita lain tentang bagaimana restoran ini mendapatkan namanya. Pada masa pemerintahan Kaisar Jiajing dari dinasti Ming, pejabat Yang Jisheng mencoba untuk memakzulkan seorang pejabat korup yang kuat. Sayangnya, Jisheng gagal meyakinkan kaisar untuk menghukung Yan Song yang korup itu.

Ketika Jisheng sedang dalam perjalanan pulang, dia merasa tertekan. Namun tiba-tiba dia tertarik dengan aroma daging yang kuat di jalan. Aroma itu berasal dari restoran Bianyifang. Jisheng masuk ke dalam dan memesan bebek panggang.

Pemilik restoran mengenali pejabat yang berbudi luhur ini lalu datang untuk berbicara dengannya. Jisheng sangat puas dengan makanan dan layanan restoran sehingga dia membawa kuas tulisnya dan menulis tiga karakter “bianyifang”. Bianyifang berarti harga wajar dan pelayanan memuaskan. Pemilik restoran itu sangat senang dan membuat tulisan Jisheng menjadi papan nama untuk digantung di luar restorannya.

Saat ini, restoran paling terkenal di Beijing yang menyajikan hidangan ini adalah Quanjude dan Bianyifang, keduanya berusia berabad-abad. Quanjude dikenal menggunakan metode pemanggangan oven gantung. Sedangkan Bianyifang menggunakan pemanggangan oven tertutup. (Helen Morrison)

Tapi tak lama kemudian, Jisheng dijebak oleh Yan Song dan dieksekusi. Yan Song memerintahkan Bianyifang untuk melepas papan nama mereka, tetapi pemiliknya tidak mematuhinya. Kemudian, Yan Shong mengirim anak buahnya untuk menurunkan papan nama yang bertentangan dengan keinginan pemiliknya.

Sang pemilik restoran itu pun berperang melawan preman Yan Song dan berhasil menghentikan mereka. Namun ia dipukuli begitu parah hingga memuntahkan darah. Sejak saat itu, reputasi Bianyifang semakin meluas di kalangan masyarakat.

Pada tahun 1864, ketika bebek panggang yang digantung menyebar dari istana kekaisaran ke rakyat biasa, Quanjude dibuka di Beijing. Quanjude mengadopsi dan mengembangkan teknik pemanggangan oven gantung dan segera menjadi terkenal.

Baca Juga: Wu Si, dari Budak Jadi Permaisuri Kekaisaran Tiongkok yang Berpengaruh

Baca Juga: Warisan Kaisar Tiongkok He dari Dinasti Han Timur yang Membahayakan