Bebek Peking, Sajian Favorit Kaisar Tiongkok yang Jadi Simbol Nasional

By Sysilia Tanhati, Senin, 20 Maret 2023 | 12:00 WIB
Digemari oleh kaisar Tiongkok hingga menyebar ke rakyat biasa, hidangan bebek peking jadi simbol nasional Tiongkok. (City Foodsters)

Baca Juga: Upaya Tanpa Hasil Kaisar Tiongkok Jiaqing Memberantas Korupsi

Baca Juga: Zhang Xun, Jenderal Hebat Dinasti Tang Dikritik Izinkan Kanibalisme

Pada pertengahan abad ke-20, bebek peking telah menjadi simbol nasional Tiongkok. Pada tahun 1971, Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger mengunjungi Tiongkok secara rahasia dan bertemu Perdana Menteri Zhou Enlai. Untuk makan siang disajikan Bebek Peking yang menjadi favorit Kissinger.

Lima tahun kemudian, setelah kematian Zhou pada tahun 1976, Kissinger melakukan kunjungan lagi ke Tiongkok untuk menikmati hidangan itu lagi. Bebek peking, khususnya di Quanjude, juga menjadi hidangan favorit bagi berbagai pemimpin politik yang berkunjung ke negeri tirai bambu itu. Perdana Menteri Zhou mengundang tamu asingnya ke Quanjude untuk makan Bebek Peking 27 kali selama hidupnya.

Kini, Quanjude memiliki lebih dari 1.000 cabang di seluruh dunia dan mengeklaim telah menjual lebih dari 200 juta bebek. Pada tahun 2014, Quanjude membuka museum bebek panggang di dalam cabang Hepingmen. Museum ini untuk memperingati hari jadinya yang ke-150. Memiliki luas 1.200 meter persegi, pengunjung bisa menikmati lebih dari 500 koleksi yang berhubungan dengan bebek.

Berawal dari meja makan kaisar Tiongkok, bebek peking menjadi simbol nasional kebanggaan rakyat Tiongkok.