Dikatakan bahwa Etruria memperkenalkan orang Romawi pada konsep menggambarkan dewa mereka sebagai patung fisik. Ini, pada gilirannya, mungkin telah mendorong konsep mengasosiasikan dewa mereka dengan cerita dan petualangan tertentu.
Salah satu ciri agama Etruria yang sangat aneh bagi budaya Eropa (walaupun cukup umum di Timur Tengah) adalah praktik haruspicy atau ramalan. Bangsa Romawi mengadopsi praktik ini, yang kemudian menjadi sangat populer. Banyak upacara dan ritual keagamaan yang berasal dari orang Romawi berasal dari orang Etruria dan orang Romawi mengakui fakta ini.
Orang Etruria sangat peduli dengan menghubungi para dewa sebelum membuat keputusan besar. "Dan tradisi ini diteruskan ke orang Romawi," ujar Howells.
Baca Juga: Dugaan Praktek Sihir, Kuburan Romawi Kuno Bertabur
Baca Juga: Inilah Fortuna, Dewi Keberuntungan Romawi Tentukan Nasib Seseorang
Baca Juga: Selidik Lingga Menjuntai Dewa Kesuburan dari Mitologi Romawi Kuno
Baca Juga: Sederet Fakta Jupiter, Raja para Dewa dalam Mitologi Romawi Kuno
Kalender agama orang Romawi, yang berusaha mendamaikan tahun matahari dan bulan, juga berasal dari orang Etruria. Tampaknya pertama kali dikembangkan pada abad keenam Sebelum Masehi, selama periode dominasi Etruria di Roma.
Fakta penting lainnya adalah bahwa, bahkan setelah menaklukkan Etruria, orang Romawi mempertahankan kependetaan Etruria. Imamat ini dikonsultasikan ketika orang Romawi menghadapi musuh barbar. Mungkin karena orang Etruria dianggap memiliki hubungan yang lebih dekat dengan mereka.
Singkatnya, bangsa Etruria memiliki pengaruh yang sangat besar pada peradaban Romawi. Sebagian besar pengaruh ini dapat ditelusuri kembali ke masa-masa awal Romawi.
Meski tidak banyak yang diketahui soal bangsa Etruria, mereka memengaruhi banyak aspek dalam kebudayaan bangsa Romawi.