Bagaimana Bangsa Etruria Memengaruhi Kebudayaan Orang Romawi Kuno?

By Sysilia Tanhati, Jumat, 31 Maret 2023 | 14:00 WIB
Hanya sedikit yang diketahui soal orang Etruria. Namun ternyata, bangsa Etruria memengaruhi kebudayaan Romawi kuno dalam banyak hal. (Giovanni Paolo Panini)

Nationalgeographic.co.id—Bangsa Etruria mungkin termasuk bangsa yang penuh misteri. Kerap dianggap sebagai tetangga orang Romawi, namun tidak banyak orang yang mengetahui seperti apa kehidupan orang Etruria ini. Atau bagaimana pengaruh mereka terhadap kebudayaan Romawi kuno?

Kebenaran yang mengejutkan adalah bangsa "misterius" ini memiliki dampak mendalam dan bertahan lama di dunia barat lainnya. Orang Etruria sangat terlibat dalam perkembangan Romawi awal. "Bahkan banyak fitur budaya Romawi yang paling terkenal dapat ditelusuri kembali ke zaman Etruria," tulis Caleb Howells di laman The Collector.

Kebiasaan Etruria yang diadopsi oleh bangsa Romawi

Salah satu kebiasaan paling mendasar yang dimiliki suatu bangsa adalah kebiasaan menulis. Bahkan dalam aspek mendasar ini, orang Romawi berhutang budi kepada Etruria. Orang Etruria mengadopsi alfabet mereka dari orang Yunani, baik secara langsung atau melalui orang Frigia. Dari bangsa Etruria, bangsa Romawi mulai berlatih menulis. Bangsa Romawi menggunakan abjad yang sama pada abad ketujuh Sebelum Masehi.

Bagian mendasar lain dari masyarakat yang dipengaruhi oleh Etruria adalah gaya pakaian orang Romawi. Toga merupakan bagian yang sangat khas dari pakaian Romawi. Diyakini bahwa pakaian ini berasal dari tebenna Etruscan, jubah panjang yang menutupi bahu kiri dan melilit batang tubuh. Tebenna juga memiliki garis-garis, yang juga diadopsi oleh orang Romawi untuk toga mereka.

Banyak tradisi dan perayaan Romawi juga berasal dari Etruria. Misalnya, pertarungan gladiator Romawi yang terkenal diyakini berasal dari kebiasaan Etruria. Orang Etruria mengadakan upacara pemakaman yang melibatkan pertempuran dan seringkali mematikan. Contohnya terlihat di Makam Para Augur di Tarquinia, tertanggal abad keenam Sebelum Masehi.

“Bangsa Romawi mengadopsi praktik upacara pemakaman tersebut dan akhirnya berkembang menjadi pertarungan gladiator yang terkenal,” tambah Howells.

Pengaruh teknik dan arsitektur Etruria di budaya Romawi

Orang Etruria juga memengaruhi teknik dan arsitektur Romawi. Bangsa Romawi terkenal di dunia barat karena keterampilan arsitektur mereka yang luar biasa. Lihat saja Colosseum dan saluran air yang masih digunakan hingga kini di Eropa.

Faktanya, dasar pencapaian arsitektur ini berasal dari desain atau pengetahuan yang diambil dari bangsa Etruria.

Teknik hidrolik Romawi yang terkenal adalah salah satunya. Sama seperti orang Romawi, orang Etruria adalah insinyur hebat yang mampu menciptakan banyak hal untuk kenyamanan. Banyak spa Etruria telah ditemukan, serta bendungan dan area pertanian beririgasi.

Banyak teknik bangsa Romawi yang diadaptasi dari orang Etruria. Salah satunya adalah saluran air yang bertahan ribuan tahun hingga kini. (Andrea Jaime)

Contoh lain pengaruh Etruria di Romawi awal adalah cuniculus, sejenis saluran drainase yang digunakan secara luas oleh orang Etruria. Khususnya, bagian paling awal dari teknik hidrolik di Roma adalah sistem saluran pembuangan, Cloaca Maxima. Bahkan tradisi mengeklaim bahwa ini dibangun oleh orang Etruria.

Selain struktur hidrolik, orang Etruria juga menciptakan bangunan khas yang kemudian memengaruhi orang Romawi. Kuil Romawi, misalnya, diilhami oleh kuil Etruria. Salah satu contohnya adalah Kuil Jupiter Optimus Maximus di Bukit Capitoline di Roma. Lokasinya di podium tinggi dengan terasnya yang dalam, semuanya jelas diilhami oleh kuil-kuil Etruria. Rumah Romawi biasa juga jelas dipengaruhi oleh arsitektur Etruria.

Bangsa Romawi juga mengadopsi penggunaan apa yang dikenal sebagai "kolom Tuscan". Ini pertama kali digunakan oleh Etruria sebagai adaptasi dari kolom Doric Yunani. Bangsa Romawi menyukai kolom bergaya Etruria ini untuk bangunan militer karena kekuatannya. Menariknya, arkeologi telah memastikan bahwa bangunan monumental pertama Romawi berasal dari Etruria.

Bangsawan Romawi awal merupakan orang Etruria

Salah satu kontribusi paling mengejutkan yang dibuat oleh orang Etruria ke Romawi awal adalah bahwa banyak keluarga Romawi kelas penguasa sebenarnya berasal dari Etruria. Contohnya termasuk gen Herminia, gen Lartia, gen Tarquitia, gen Verginia, dan gen Volumnia. Kata gen mengacu pada sekelompok keluarga yang memiliki asal usul yang sama.

Dari bangsa Herminia, dua anggota memegang jabatan konsul di Romawi pada awal sejarah Republik. Salah satunya adalah Titus Herminius Aquilinus, yang menjadi konsul pada tahun 506 Sebelum Masehi. Dari Lartia, anggota awal yang paling menonjol adalah Titus Larcius. Dia menjadi konsul dua kali dan menjadi diktator pertama Republik.

Beberapa raja awal Romawi diyakini adalah orang Etruria. Raja keempat Romawi adalah Lucius Tarquinius Priscus. Dia diduga hidup sekitar 600 Sebelum Masehi, tidak lama setelah Romawi didirikan. Ia datang ke Roma dari Tarquinia di Etruria dan akhirnya mengambil alih kekuasaan.

Menantu Priscus dari Etruria, seorang pria bernama Servius Tullius, menjadi raja berikutnya. Dan setelah Tullius datanglah Lucius Tarquinius Superbus, cucu Priscus. Raja terakhir ini kemudian digulingkan oleh Lucius Junius Brutus, yang diduga mendirikan Republik dan menjadi konsul Romawi pertama bersama. Wakil konsulnya adalah Lucius Tarquinius Collatinus. Baik Brutus dan Collatinus berasal dari keluarga Etruria.

Arkeologi telah mengonfirmasi bahwa Etruria hadir di Romawi sejak abad ketujuh Sebelum Masehi. Dionysius dari Halicarnassus menulis bahwa banyak sejarawan menganggap Roma sendiri sebagai kota Tyrrhenian (Etruskan).

Ketika orang Etruria memengaruhi agama bangsa Romawi

Bangsa Etruria juga sangat memengaruhi agama Romawi. Ini terlihat sebagian pada nama-nama dewa. Dewa Etruria Uni berubah menjadi Dewa Romawi Juno. Menvra Etruria sangat memengaruhi Dewi Minerva Romawi. Bahkan pahlawan semi-dewa dari mitologi Yunani berhasil sampai ke Romawi melalui Etruria. Heracles Yunani dikenal oleh orang Etruria sebagai Heracle dan Hercle. Dan bagi orang Romawi, Heracles atau Heracle menjadi Hercules.

Bangsa Etruria juga sangat memengaruhi agama Romawi. Ini terlihat sebagian pada nama-nama dewa. Menvra Etruria merupakan Dewi Minerva Romawi. (Mary Harrsch/Flickr)

Dikatakan bahwa Etruria memperkenalkan orang Romawi pada konsep menggambarkan dewa mereka sebagai patung fisik. Ini, pada gilirannya, mungkin telah mendorong konsep mengasosiasikan dewa mereka dengan cerita dan petualangan tertentu.

Salah satu ciri agama Etruria yang sangat aneh bagi budaya Eropa (walaupun cukup umum di Timur Tengah) adalah praktik haruspicy atau ramalan. Bangsa Romawi mengadopsi praktik ini, yang kemudian menjadi sangat populer. Banyak upacara dan ritual keagamaan yang berasal dari orang Romawi berasal dari orang Etruria dan orang Romawi mengakui fakta ini.

Orang Etruria sangat peduli dengan menghubungi para dewa sebelum membuat keputusan besar. "Dan tradisi ini diteruskan ke orang Romawi," ujar Howells.

Baca Juga: Dugaan Praktek Sihir, Kuburan Romawi Kuno Bertabur

Baca Juga: Inilah Fortuna, Dewi Keberuntungan Romawi Tentukan Nasib Seseorang

Baca Juga: Selidik Lingga Menjuntai Dewa Kesuburan dari Mitologi Romawi Kuno

Baca Juga: Sederet Fakta Jupiter, Raja para Dewa dalam Mitologi Romawi Kuno 

Kalender agama orang Romawi, yang berusaha mendamaikan tahun matahari dan bulan, juga berasal dari orang Etruria. Tampaknya pertama kali dikembangkan pada abad keenam Sebelum Masehi, selama periode dominasi Etruria di Roma.

Fakta penting lainnya adalah bahwa, bahkan setelah menaklukkan Etruria, orang Romawi mempertahankan kependetaan Etruria. Imamat ini dikonsultasikan ketika orang Romawi menghadapi musuh barbar. Mungkin karena orang Etruria dianggap memiliki hubungan yang lebih dekat dengan mereka.

Singkatnya, bangsa Etruria memiliki pengaruh yang sangat besar pada peradaban Romawi. Sebagian besar pengaruh ini dapat ditelusuri kembali ke masa-masa awal Romawi.

Meski tidak banyak yang diketahui soal bangsa Etruria, mereka memengaruhi banyak aspek dalam kebudayaan bangsa Romawi.