Kehidupan Nyeleneh dan Penuh Warna Kaisar Tiongkok Zhengde dari Ming

By Sysilia Tanhati, Senin, 3 April 2023 | 13:00 WIB
Sebagai Kaisar Tiongkok, Zhengde suka menghabiskan waktunya untuk berkeliling ke luar istana. Bahkan, ia kerap pergi diam-diam karena dilarang oleh pejabatnya. (National Palace Museum)

Alhasil, Kaisar Zhengde berhasil mengalahkan suku nomaden dengan sedikit tentara dan membawa perdamaian ke perbatasan. Setelah perang ini, rezim pengembara tidak berani menyerang Dinasti Ming lagi selama beberapa dekade.

Zhengde berkeliling kota-kota utara lainnya selama berbulan-bulan. Dia masih menolak untuk kembali ke istananya sampai nenek tercinta meninggal.

Perjalanan ke Selatan

Setelah Kaisar Zhengde menyelesaikan turnya di Tiongkok utara, dia masih ingin mengunjungi beberapa tempat di selatan.

Tapi kali ini, semua pejabatnya sangat tidak setuju. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menghentikannya menjadi turis sepanjang waktu. Oleh karena itu, Kaisar Zhengde harus menghentikan rencananya.

Namun beberapa tahun kemudian, raja di selatan memberontak. Itu adalah tempat yang selalu ingin dikunjungi oleh Zhengde. Bukannya takut, ia justru bersemangat. Namun, seorang menteri berbakat, Wang Shouren, mengalahkan seluruh pasukan pemberontak sendirian.

Kaisar Zhengde tidak senang atas tindakan menterinya itu dan terus berbaris ke selatan. Hingga akhirnya Wang Shouren mengatakan bahwa pertempuran dimenangkan karena perintah luar biasa Marsekal Agung Zhu Shou. Kaisar Zhengde membebaskan raja pemberontak dan memerintahkan pengawal kekaisarannya untuk menangkapnya lagi.

Perjalanan menakjubkan Kaisar Zhengde

Setelah mengalahkan raja pemberontak, Kaisar Zhengde mengunjungi banyak tempat di Tiongkok selatan. Sebagian besar gubernurnya tidak senang dengan kemunculannya dan terus membujuknya untuk kembali.

Kaisar Zhengde suka memancing selama perjalanan ini. Maka, ia menjual ikan hasil tangkapannya kepada kasim dan pengawalnya dan meminta bayaran besar. Dia juga mencoba meminta makanan khas daerah dari pejabat setempat. Anehnya, dia tidak pernah marah ketika sebagian besar pejabat atau penguasa daerah menolak memberikan upeti.

Selama perjalanannya, ia menghabiskan waktunya mempelajari bahasa-bahasa asing. Zhengde menguasai bahasa Tibet, Mongol, dan Jurchen. Kaisar unik itu bahkan memberi dirinya gelar dalam bahasa-bahasa ini.

Kematian mendadak Kaisar Zhengde