Isbouts menerangkan, “dengan kata-kata itu, Yesus telah memberikan dalih yang sempurna kepada Kayafas untuk melibatkan orang-orang Romawi.”
“Meskipun Yesus hanya mengutip dari Kitab Suci, imam besar itu tahu, bahwa kata-kata seperti kuasa dan datang dengan awan-awan di langit akan memiliki arti yang sangat berbeda bagi orang Romawi,” imbuhnya.
Beberapa hari atau beberapa minggu?
Menurut Isbouts, sulit untuk menentukan dengan tepat kapan pengadilan yang dipimpin oleh Pilatus berlangsung.
“Kitab Markus menempatkannya segera setelah pemeriksaan oleh Kayafas: ‘Ketika hari mulai pagi ... mereka membelenggu Yesus, membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus’ yang kemudian memulai pemeriksaan,” jelas Isbouts merujuk Markus 15:1.
Beberapa penulis kuno, termasuk Penginjil Markus, sering kali memadatkan peristiwa-peristiwa ke dalam kerangka waktu yang lebih singkat. “Hal ini dilakukan untuk menjaga integritas naratif dari kisah tersebut.”
Sebuah gagasan muncul, bahwa peristiwa-peristiwa Sengsara terjadi hanya dalam beberapa hari. Namun Isbouts juga memberi tahu, bahwa “beberapa ahli percaya jika peristiwa-peristiwa yang sebenarnya mungkin membutuhkan waktu lebih lama.”
Para penuduh dan hakim
Menurut tradisi, hakim Romawi adalah seseorang dengan pangkat tinggi di kota. Pilatus datang ke Yerusalem pada masa Paskah untuk menekan segala bentuk protes keras dari penduduk setempat.
“Kehadirannya menunjukkan bahwa ia akan mengawasi jalannya persidangan,” terang Isbouts saat menjelaskan persidangan Yesus.
Injil Matius, Lukas, dan Yohanes, menggambarkan sebuah pengadilan yang rumit dan sangat mirip dengan Hukum Ius Civile-Romawi.