Raja Sejong mengumumkan penciptaan alfabet ini pada tahun 1446 dan mendorong semua rakyatnya untuk mempelajari dan menggunakannya.
Awalnya, Raja Sejong menghadapi serangan balik dari para sarjana yang merasa sistem baru itu vulgar. “Kemungkinan besar para sarjana itu tidak ingin wanita dan petani menjadi melek huruf,” tambah Szczepanski.
Namun, Hangul dengan cepat menyebar. Terutama di antara masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses pendidikan yang cukup untuk mempelajari sistem tulisan Tionghoa yang rumit.
Teks awal mengeklaim bahwa orang pintar dapat mempelajari Hangul dalam beberapa jam. Sementara seseorang dengan IQ lebih rendah dapat menguasainya dalam 10 hari. Ini tentu saja merupakan salah satu sistem penulisan yang paling logis dan lugas di Bumi. Hadiah berharga dari Raja Sejong kepada rakyatnya dan keturunannya, hingga saat ini.
Baca Juga: Kisah Hidup nan Memilukan Deokhye, Putri Terakhir Kekaisaran Korea
Baca Juga: Kisah Jumeokbap, Nasi Kepal yang Jadi Simbol Demokrasi Korea Selatan
Baca Juga: Kisah Fanatisme Sepak Bola Korea, 'Son Heung-Min Adalah Segalanya'
Baca Juga: Minuman Kuno Makgeolli yang Digandrungi Milenial di Korea Selatan
Seiring dengan berjalannya waktu, kesehatan Raja Sejong makin menurun. Menderita diabetes dan masalah kesehatan lainnya, Sejong menjadi buta sekitar usia 50 tahun. Ia meninggal pada 18 Mei 1450, pada usia 53 tahun.
Warisan sang raja agung
Seperti yang diprediksi oleh Raja Sejong, putra sulungnya, Munjong, tidak bertahan lama. Setelah hanya 2 tahun naik takhta, Munjong meninggal pada Mei 1452. Ia meninggalkan putra pertamanya Danjong yang berusia 12 tahun untuk memerintah. Setelah itu, terjadi banyak pertikaian akibat perebutan takhta.
Sejong dikenang sebagai penguasa paling bijaksana dan paling cakap dalam sejarah Korea. Prestasinya dalam sains, teori politik, seni militer, dan sastra menandai Sejong sebagai salah satu raja paling inovatif. Penciptaan Hangul dan cadangan makanannya menunjukkan bahwa ia adalah raja yang peduli dengan rakyatnya.
Saat ini, raja tersebut dikenang sebagai Sejong yang Agung, satu dari dua raja Korea yang dihormati dengan sebutan itu. Dalam sejarah Kekaisaran Korea, Sejong merupakan raja bijaksana dengan segudang prestasi yang membawa kemakmuran bagi rakyat.