Betina Terakhir Mati, Spesies Kura-Kura Air Tawar Terbesar akan Punah

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 6 Mei 2023 | 16:00 WIB
Kura-kura Hoan Kiem (Rafetus swinhoei), Kura-Kura Air Tawar Terbesar, di Danau Dong Mo, Hanoi. (Asian Turtle Program)

"Itu adalah betina besar yang jelas memiliki kemampuan reproduksi yang hebat," kata McCormack.

Jika tidak ditemukan betina lain, kura-kura air tawar terbesar di dunia benar-benar akan menjadi nama terbaru dalam daftar spesies yang telah musnah oleh manusia. (STR/AFP)

"Dia berpotensi menghasilkan seratus telur atau lebih dalam setahun." Namun, pasangan itu tidak pernah kawin, meskipun para peneliti membangun pantai bersarang buatan di danau bagi betina untuk bertelur jika dia membutuhkannya.

Kura-kura cangkang lunak raksasa Yangtze, juga dikenal sebagai kura-kura Hoan Kiem dan kura-kura cangkang lunak Swinhoe.

Kura-kura jenis ini pernah melimpah di sepanjang Sungai Yangtze di Tiongkok dan ekosistem air tawar di sekitarnya, seperti Danau Dong Mo.

Namun, secara historis, manusia memburu kura-kura untuk diambil dagingnya, dan mereka telah kehilangan sebagian besar habitat aslinya, menurut Program Kura-kura Asia.

Ada kemungkinan jantan dan betina lain dapat ditemukan di masa depan. Bagaimanapun, betina ini menghindari deteksi selama bertahun-tahun.

Akan tetapi jika betina lain tidak dapat ditemukan di alam liar, R. swinhoei pada akhirnya akan menjadi nama terbaru dalam daftar spesies yang telah musnah oleh manusia.

Kegagalan InseminasiSebelumnya, kura-kura cangkang lunak yang diketahui hanya ada 4 individu yang tersisa. Dua jantan dan dua betina yang terdapat di Tiongkok dan Myanmar.

Namun kemudian pada 13 April 2019, betina pertama mati di kebun binatang di Suzhou, Tiongkok. Kura-kura tersebut mati pada usia lebih dari 90 tahun setelah upaya membuahinya secara artifisial gagal.

Baca Juga: Pencuri Persia Era Abad Pertengahan Mengandalkan Kera dan Kura-kura

Baca Juga: Edowa zuniensis, Spesies Baru Kura-kura yang Hidup di Zaman Dinosaurus