Tujuh Perempuan asal Inggris sampai Aceh Mengubah Sejarah Dunia

By National Geographic Indonesia, Jumat, 12 Mei 2023 | 12:00 WIB
Para perempuan di penjuru dunia bertarung angkat senjata melawan ketidakadilan. Sederet nama yang kita kenang: Boudicca, Tomoe Gozen, Joan of Arc, Tang Sai-er, Prudence Cummings Wright, Buffalo Calf Road Woman, sampai Laksamana Malahayati. (Public Domain)

Ketika akhirnya dia dikalahkan, Tang Sai-er melarikan diri dan tidak pernah ditemukan. Beberapa cerita mengatakan bahwa dia ditangkap, tetapi tidak dapat disakiti atau dibunuh dengan senjata apa pun.

Sejarah mengisahkan juga bahwa dia menyamar sebagai biarawati Buddha. Semua biarawati di daerah itu ditangkap dan diinterogasi, tetapi komandan pemberontak tidak pernah ditemukan.

Prudence Cummings Wright: Patriot Setia

Perempuan bernama Prudence Cummings Wright berasal dari keluarga Loyalis di Massachusetts abad ke-18. Kendati demikian dia percaya pada kemerdekaan tanah jajahan.

Setelah Pertempuran Lexington dan Concord pada bulan April 1775, suaminya bergabung dengan orang-orang dari Pepperell untuk berperang melawan Inggris.

Baca Juga: Lukisan Bidadari-bidadari di Dinding Benteng Kuno Sigiriya Srilangka

Baca Juga: Betapa Keras dan Istimewanya Gladiatrix, Gladiator Wanita Romawi Kuno

Baca Juga: Gladiatrix, Sebutan Gladiator Perempuan yang Bertarung di Roma

Baca Juga: Tatkala Prajurit Perempuan Mempertahankan Keraton Yogyakarta 

Ketika itulah Wright terpilih sebagai pemimpin milisi wanita yang dikenal dalam sejarah sebagai Pengawal Nyonya David Wright, dengan misi untuk mempertahankan daerah tersebut.

Ketika dia mengetahui saudara laki-lakiya terlibat dalam penyelundupan informasi dari Kanada ke Boston, dia pun melakukan aksi militer.

Saat mata-mata melintasi jembatan kota yang tertutup, Wright memimpin para petarung wanita. Mereka menyita dokumen dan menahan musuh, mencegah kedatangan Inggris di Boston, sekaligus mengetahui tentang pergerakan pasukan Amerika.