Inilah Sepuluh Kebohongan Terbesar yang Membentuk Sejarah Dunia

By Utomo Priyambodo, Kamis, 15 Juni 2023 | 07:00 WIB
Pentagon Papers mengungkap salah satu kebohongan terbesar yang dibuat Amerika Serikat dalam sejarah dunia. Mereka ternyata terlibat dalam Perang Vietnam. (Eddie Adams/AP via manhhai/Flickr)

Pada Mei 1972, lima orang masuk ke markas besar Democratic National Committee di kompleks Watergate di Washington, D.C. untuk menyadap telepon kantor dan mencuri dokumen rahasia. Sebulan kemudian, mata-mata itu ditangkap ketika mereka sedang mencoba membobol lagi.

Pihak berwenang kemudian menemukan bahwa orang-orang itu bekerja untuk kampanye pemilihan kembali Presiden Richard Nixon. Terlepas dari kecurigaan negara, Nixon terpilih kembali untuk menjalani masa jabatan kedua setelah menyangkal keterlibatannya dalam skandal tersebut.

Namun kebohongan dan penipuan Nixon tidak cukup untuk mencegah terungkapnya kebenaran. The Washington Post mengungkap penutupan presiden atas kejahatan Watergate berkat pelapor anonim dari FBI. Pada 9 Agustus 1974, Nixon menjadi presiden AS pertama yang mengundurkan diri dari masa jabatannya.

6. Skema Ponzi

Charles Ponzi, seorang imigran Italia, menghasilkan banyak uang dengan berbohong kepada orang-orang. Nyatanya, dia sangat ahli dalam penipuan sehingga pemerintah menamai jenis penipuan dengan namanya—skema Ponzi.

Pada tahun 1920, Ponzi menipu ribuan penduduk New England untuk berinvestasi dalam skema spekulasi prangko. Dia berjanji kepada investor bahwa dia dapat memberikan pengembalian 50 persen hanya dalam 90 hari.

Setiap kali investor baru memberinya uang, dia akan menggunakan dana itu untuk melunasi investor sebelumnya, menciptakan ilusi bahwa mereka mendapat untung dari bisnis yang sah.

Pada puncak penipuan besarnya, dia meraup 250.000 dolar AS sehari, sekitar 3 juta dolar AS dalam bentuk uang hari ini. Namun hari-harinya yang licik dan menipu terhenti juga pada bulan Agustus 1920, ketika dia didakwa dengan 86 tuduhan penipuan.

7. Tim Ultra

Selama Perang Dunia II, ada kode lain terbukti sulit dipecahkan, yakni kode Enigma Nazi. Sekutu sangat ingin memecahkan kode tersebut karena U-boat Jerman secara teratur menenggelamkan sejumlah besar kapal dagang yang membawa makanan, minyak, dan perbekalan dari Amerika Utara ke Inggris.

Pada bulan Juni 1941, ahli matematika Inggris, termasuk Alan Turing (pelopor awal dalam komputasi) akhirnya memecahkan kode untuk mengungkap semua posisi kapal selam Jerman dan memungkinkan kapal untuk menghindari kontak.

Sejak saat itu, Ultra, proyek intelijen Sekutu, menggunakan banyak pesan palsu untuk menjauhkan Jerman dari jejak mereka. Bakat Ultra untuk memecahkan kode yang tidak dapat dipahami berkontribusi besar pada kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II.