Kisah Ratu Bermata Satu dari Afrika yang Gagah Berani Melawan Romawi

By Sysilia Tanhati, Rabu, 19 Juli 2023 | 14:00 WIB
Di Kerajaan Kush, ada seorang ratu bermata satu yang dengan berani melawan invasi Kekaisaran Romawi. Ia adalah Ratu Amanirenas. (Tomb of Huy)

Kedua kekuatan itu bentrok di Syene, di mana suku Kush dilaporkan bertempur menggunakan perisai besar dan lonjong yang terbuat dari kulit sapi mentah.

Persenjataan yang digunakan Kush pun sederhana seperti kapak, tombak, dan pedang. Karena tentara Romawi jauh lebih disiplin dan dilengkapi dengan senjata dan baju besi canggih, mereka berhasil mengalahkan orang Kush.

Selama perang tersebut, Amanirenas berada di Kota Napata, bersama putranya. Gayus Petronius berusaha memanfaatkan kemenangannya.

Ia pun berbaris menuju kompleks kuil di Pselchis, merebutnya, dan kemudian pindah ke Premnis. Keduanya adalah tempat penting di Kush.

Amanirenas pun mengirim utusan ke Romawi, mengatakan bahwa dia akan mengembalikan tawanan dan patung kaisar.

Pasukan Romawi mengabaikan tawarannya sepenuhnya dan mulai meruntuhkan Pselchis. Banyak rakyat Kush menjadi tawanan Romawi.

Perseteruan sengit dengan Romawi

Amanirenas memerintahkan serangan ke garnisun Romawi yang tertinggal di kota Premnis yang ditaklukkan. Menurut Strabo, dia memiliki ribuan orang di bawah komandonya.

Namun, Gayus Petronius sekali lagi membuktikan kemampuannya. Ia membawa pasukannya ke kota itu.

Tidak ada pertempuran yang terjadi, karena Amanirenas mengirim duta besar, yang diarahkan langsung ke Augustus.

Akhirnya, perjanjian damai tercapai, karena Ratu Amanirenas dan Kaisar Augustus menyadari perlunya resolusi. Perjanjian damai itu pun mengakhiri perang.

Perjanjian damai sebagian besar berhasil untuk mendukung Kerajaan Kush. Melihat perlawanan mereka, orang Romawi menyadari bahwa sia-sia jika mereka terus melakukan invasi.

Romawi masih memerintah di Mesir dan perbatasan selatan mereka berhenti di Kerajaan Kush.

Perjanjian damai ini tetap aktif hingga akhir abad ketiga Masehi. Selama ini, hubungan antara Kerajaan Kush dan Mesir Romawi sebagian besar tetap damai.

Kerajaan Kush tetap menjadi kekuatan yang tangguh di wilayah tersebut, hingga kemundurannya pada abad kedua Masehi.

Berkat keberanian Ratu Amanirenas dan keinginan untuk merdeka, orang Romawi memahami bahwa ekspansi ke selatan tidak mungkin dilakukan. Ratu bermata satu menyelamatkan kerajaannya.